Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Wow! Ilmuwan Berhasil Rekayasa Umur Sel untuk Perlambat Penuaan

Oleh Annisa Indri Lestari
SHARE   :

Wow! Ilmuwan Berhasil Rekayasa Umur Sel untuk Perlambat Penuaan

Pantau - Osilasi, atau mengalihkan siklus kerusakan dengan cara merekayasa gen yang mengatur proses degenerasi sel, dapat membuka jalan bagi terwujudnya cara memanjangkan umur manusia.


Para peneliti telah mengembangkan jam biosintetik yang menjaga agar sel tidak mencapai tingkat kerusakan normal yang berkaitan dengan penuaan. Mereka melakukan hal itu dengan merekayasa osilator gen demi memperlambat degenerasi sel dan mencetak rekor perpanjangan hidup.


Umur manusia terkait dengan penuaan sel-sel kita masing-masing. Tiga tahun lalu sekelompok peneliti University of California San Diego menguraikan mekanisme penting di balik proses penuaan. Setelah mengidentifikasi dua arah berbeda yang diikuti sel selama penuaan, para peneliti secara genetik memanipulasi proses ini untuk memperpanjang umur sel.


Seperti yang dijelaskan pada jurnal Science edisi 28 April 2023 lalu, mereka saat ini telah berhasil memperluas penelitian ini menggunakan biologi sintetik untuk merekayasa solusi yang mencegah sel mencapai tingkat kerusakan normal yang terkait dengan penuaan.


Sel-sel, termasuk ragi, tumbuhan, hewan dan manusia, semuanya mengandung sirkuit pengatur gen yang bertanggung jawab atas banyak fungsi fisiologis, termasuk penuaan.


"Sirkuit gen ini dapat beroperasi seperti sirkuit listrik rumah kita yang mengontrol perangkat seperti peralatan dan mobil," kata Profesor Nan Hao dari Departemen Biologi Molekuler School of Biological Sciences, penulis senior studi dan wakil direktur Institut Biologi Sintetis di UC San Diego.


Sirkuit itu memperpanjang umur sel dengan mengalihkan siklus kerusakan secara berkala untuk menghindari komitmen yang berkepanjangan pada kedua mekanismenya.


Penelitian ini bukan yang pertama kalinya dilakukan oleh tim Hao guna memperlambat degenerasi sel. Hampir tiga tahun lalu, mereka berhasil menemukan dua kondisi penuaan yang dapat terjadi pada sel ragi bertunas. Dari keseluruhan sel yang diamati, setengahnya mengalami kerusakan pada inti sel, yang mengandung genom atau perangkat kromosom setiap jenis organisme. Setengah lainnya menua seiring menurunnya fungsi mitokondria, yang memproduksi energi sel.


Hasil temuan terdahulu diperoleh dengan menyimulasikan sirkuit genetik yang terlibat dalam proses penuaan pakai program komputer. Para peneliti lalu menciptakan tiruannya yang dapat memicu putaran umpan balik antara proses penuaan nukleolus dan mitokondria. Osilator inilah yang dihubungkan dengan sel Saccharomyces cerevisiae—biasa ditemukan dalam pembuatan tape—dalam penelitian terbaru.


Para peneliti menemukan proses osilasi secara dramatis meningkatkan umur sel hingga 82 persen, lebih panjang dari tingkat kerusakan normal yang terjadi dalam sel ragi biasa.


Penulis :
Annisa Indri Lestari