
Pantau - Titan digunakan oleh OceanGate sebagai bagian dari perjalanan delapan hari yang membuat pelanggan membayar USD 250 ribu (Rp3,7 miliar), untuk perjalanan ke bawah permukaan lautan Atlantik, menjelajahi bangkai kapal Titanic. Namun hilang sejak Minggu (18/6), dengan lima orang di dalamnya termasuk Stockton Rush, CEO OceanGate.
Dalam sebuah segmen yang ditayangkan oleh "CBS Sunday Morning", Rush sebelumnya berbicara tentang Titan dan fitur-fiturnya yang menunjukkan bahwa kapal itu hilang selama 'beberapa jam' ketika dia melakukan ekspedisi musim panas lalu.
“Tidak ada GPS di bawah air, jadi kapal permukaan seharusnya memandu kapal selam ke bangkai kapal dengan mengirimkan pesan teks,” jelas Pogue di segmen tersebut. "Tapi pada penyelaman ini, komunikasi entah bagaimana terputus."
Menggunakan panduan dari kapal induk di permukaan air, Titan dikendalikan dengan sistem sederhana yang dijelaskan Rush kepada Pogue.
"Kami hanya punya satu tombol, itu saja. Seharusnya seperti lift, tidak perlu banyak keterampilan. Kami menjalankan semuanya dengan pengontrol gim ini," terang Rush sambil memegang apa yang tampak seperti gamepad nirkabel Logitech F710 yang telah dimodifikasi.
Pengontrol yang dimaksud terungkap sebagai pengontrol gamepad Logitech yang dimodifikasi, pengontrol terkemuka di awal tahun 2000-an yang kompatibel dengan sistem sejak tahun 90-an.
Pada situs web Logitech, dikatakan bahwa pengontrol F710 yang dioperasikan dengan baterai AA memiliki "D-pad empat sakelar untuk kontrol yang presisi," beroperasi dengan "Nirkabel 2,4 GHz yang cepat melalui penerima nano USB" dan menawarkan "Umpan balik getaran motorik ganda."
Tidak seperti kapal selam, Titan tidak memiliki cukup tenaga untuk berangkat dan kembali ke pelabuhan dengan sendirinya, melainkan mengandalkan kapal induk untuk mengangkutnya.
Rush juga menjelaskan beberapa bagian di dalam kapal adalah 'komponen siap pakai', menggunakan salah satu lampu interiornya, yang dibeli dari perusahaan kendaraan rekreasi CamperWorld.
Namun, dia bersikeras bahwa pembuat Titan telah bekerja sama dengan Boeing, NASA, dan University of Washington untuk membuat kapal yang mampu menahan tekanan laut dalam.
- Penulis :
- Annisa Indri Lestari