Pantau Flash
HOME  ⁄  Food & Travel

Pier 54, Dari Sejarah Kelam Titanic hingga Menjadi Little Island

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Pier 54, Dari Sejarah Kelam Titanic hingga Menjadi Little Island
Foto: Pier 54 (citydays.com)

Pantau - Pier 54 merupakan salah satu dermaga yang dibangun di tepi barat Sungai Hudson pada awal abad ke-20 untuk melayani kapal-kapal Atlantik. Meskipun dirancang fungsional, struktur ini memiliki daya tarik visual dengan atap melengkung serta gerbang khas yang memberi sentuhan estetika. Kini, yang tersisa hanyalah gerbangnya. Namun, sebelum mengalami kemunduran, dermaga ini menjadi saksi peristiwa bersejarah, termasuk kedatangan para penyintas Titanic.

Pier 54 dan Titanic

Titanic (citydays.com)

Titanic tidak direncanakan berlabuh di Pier 54, tetapi perjalanan perdananya memang penuh kejadian tak terduga. Pada 1912, setelah menabrak gunung es, kapal raksasa itu tenggelam di Samudra Atlantik. Kapal Carpathia dari Cunard Line datang menyelamatkan para penyintas. Awalnya, kapal tersebut menurunkan sekoci di Pier 59, lokasi yang seharusnya menjadi tempat berlabuh Titanic, sebelum akhirnya membawa korban selamat ke Pier 54.

Di sana, ribuan orang menanti dengan harapan menemukan keluarga mereka di antara para penyintas. Sayangnya, sebagian besar harus menerima kenyataan pahit.

Baca juga: Molly Brown House, Rumah Bersejarah Sang Pahlawan Titanic yang Kini Jadi Museum

Tragedi Lain di Pier 54

Titanic bukan satu-satunya tragedi yang berkaitan dengan dermaga ini. Tiga tahun kemudian, Pier 54 menjadi tempat keberangkatan kapal Lusitania untuk pelayaran terakhirnya.

Rekaman berita menunjukkan penumpang tiba dengan taksi, menaiki kapal, membayar porter untuk membantu membawa barang, serta mengucapkan selamat tinggal, tanpa mengetahui bencana yang akan menimpa mereka.

Tak lama setelah berlayar, Lusitania ditorpedo kapal selam Jerman di lepas pantai Irlandia. Hampir seluruh 2.000 penumpang dan awak kapal tewas dalam insiden tersebut.

Pier 54 Terbakar

Tragedi kembali menghantui Pier 54 pada 1932. Sampah yang tertinggal di bawah dermaga terbakar pada dini hari. Karena alarm kebakaran tidak berfungsi dengan benar, kebakaran baru disadari saat sudah terlambat.

Sebanyak 700 petugas pemadam dan enam kapal pemadam berusaha mengendalikan api, tetapi tidak mampu menyelamatkan struktur senilai $2 juta tersebut. Insiden ini menyebabkan puluhan luka-luka, satu korban jiwa, serta runtuhnya Pier 54.

Baca juga: The Simpsons Ramal Kapal Selam Titanic Kehabisan Oksigen Bikin Geger Warganet!

Kebangkitan dan Kejatuhan Pier 54

Meskipun mengalami kehancuran, Pier 54 dibangun kembali dan terus beroperasi hingga industri pelayaran bergeser ke bagian utara sungai. Seiring waktu, dermaga ini ditinggalkan dan bangunannya dirobohkan, menyisakan hanya sebidang beton yang menjorok ke air.

Bertahun-tahun kemudian, yang tersisa hanyalah gerbang logam melengkung dengan berbagai rencana restorasi yang tak kunjung terwujud.

Pier 54 Menjadi Little Island

Pada Mei 2021, Pier 54 memasuki babak baru. Kini, siapa pun yang melewati gerbangnya tidak lagi disambut reruntuhan, melainkan jalur berpaving yang mengarah ke taman terapung di Sungai Hudson, Little Island.

Taman ini dihiasi beragam tanaman, bunga, serta amfiteater kayu dengan pemandangan kota yang indah. Setiap musim panas, Little Island menjadi lokasi berbagai pertunjukan, mulai dari acara keluarga di siang hari hingga hiburan malam yang lebih meriah. Dari saksi sejarah kelam hingga destinasi wisata modern, Pier 54 telah mengalami transformasi luar biasa, membuktikan bahwa masa lalu dan masa kini dapat menyatu dalam harmoni.

Baca juga: Tekanan Air Sekitar Titanic Setara Ditindih Hampir 800 Gajah Asia

Penulis :
Latisha Asharani