
Pantau - Awal Desember ini, menurut Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, kasus Covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan karena adanya varian baru. Dua varian yang dilaporkan dominan di Indonesia saat ini adalah varian Eris atau EG.5 dan EG.2.
Dijelaskan dalam laman Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, EG.5 adalah varian penyebab Covid-19 terbaru yang terkait erat dengan varian XBB.
Secara khusus, virus ini mengandung satu mutasi tertentu dalam spike protein (bagian yang memfasilitasi masuknya virus ke dalam sel inang) yang berpotensi menghindari sebagian kekebalan yang diperoleh setelah infeksi atau vaksinasi.
Selain sekuens (genetik) virus, telah terlacak adanya kaitan dengan peningkatan jumlah kasus yang cukup cepat. Penting untuk dicatat bahwa, meskipun angkanya meningkat dengan cepat, tetapi jumlah total kasusnya masih cukup rendah.
Organisasi Kesehatan Dunia telah mengklasifikasikan EG.5 sebagai “variant of interest", yang artinya negara-negara harus lebih memantaunya dibandingkan dengan strain lain karena mutasi yang dapat membuatnya lebih menular atau parah.
Dilansir Yale Medicine, seperti strain Omicron lainnya, varian EG.5 cenderung menginfeksi saluran pernapasan bagian atas, menyebabkan:
- Hidung meler.
- Sakit tenggorokan.
- Gejala mirip pilek lainnya.
Walaupun lebih jarang menimbulkan gejala saluran pernapasan bawah, tetapi orang yang berusia di atas 65 tahun atau yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah berisiko lebih tinggi menularkan virus ke saluran pernapasan bagian bawah, sehingga menyebabkan penyakit parah.
Pada dasarnya, orang yang terkena infeksi Covid-19 bisa mengalami gejala yang berbeda, dari ringan hingga parah. Gejala Covid-19 paling dilaporkan meliputi:
- Demam atau menggigil.
- Batuk.
- Sulit bernapas atau sesak napas.
- Kelelahan.
- Nyeri badan atau nyeri otot.
- Sakit kepala.
- Kehilangan bau atau rasa.
- Sakit tenggorokan.
- Hidung meler atau hidung tersumbat.
- Mual atau muntah.
- Diare.
- Penulis :
- Annisa Indri Lestari
- Editor :
- Ahmad Munjin