Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Ramah Lingkungan, Pernikahan Ini Memakai Alas Makan dari Daun dan Besek!

Oleh Annisa Indri Lestari
SHARE   :

Ramah Lingkungan, Pernikahan Ini Memakai Alas Makan dari Daun dan Besek!
Foto: Menu dalam besek di pernikahan ramah lingkungan. (TikTok @ersyqarwd)

Pantau - Konsep menarik kerap dipilih pasangan pengantin. Seperti yang terjadi dalam sebuah video TikTok, saat seorang tamu pernikahan merekam momen dengan konsep "environmentally conscious" atau ramah lingkungan.

"Nikahan sustainable dan terasik di tahun 2023, kayak event popup market! Sekali lagi congrats dan bahagia selamanya mbak Bukhi & mas Ikhsan Skuter," tulisnya dalam akun @ersyqarwd sebagai keterangan video yang diunggah pada Jumat, 20 Januari 2024.

Terlihat pernikahan yang sederhana itu diselenggarakan di sebuah gedung dengan bangunan joglo. Sang pengantin tampak memakai busana adat serba putih dari Palembang dengan hiasan kepala besar. 

Dalam rekaman video juga tergambarkan kebahagiaan dari raut wajah mereka saat berfoto bersama para tamu. Lalu berganti suasana pernikahan dengan makanan yang disajikan dalam besek dan memakai alas daun. 

Meski dalam besek, tapi menunya terlihat menggiurkan berupa nasi merah, telur pindang, ayam goreng, termasuk sayur daun singkong dan buah pisang. Satu porsi yang cukup untuk satu tamu sehingga tak ada makanan terbuang ketika mengambil menu prasmanan.

Tak hanya itu, menariknya ada menu gubukan seperti pernikahan umumnya tapi konsepnya sangat membumi. Camilan yang disediakan bukan kue-kue manis, tapi rebusan umbi-umbian seperti ubi merah, talas, pisang dan singkong. 

Untuk makanan pencuci mulut, mempelai pengantin menyuguhkan hidangan es dengan batok kelapa. Sementara minum yang disediakan untuk para tamu adalah jamu dengan memakai botol-botol isi ulang ramah lingkungan.

Tampak di depan panggung hiburan, dekorasi yang tertata tetaplah terlihat manis dengan banyaknya hiasan bunga. Lalu di sudut lain terlihat ada souvenir untuk para tamu undangan yaitu bahan-bahan untuk memasak di rumah.

Pilihannya ada petai, mangga, aneka kacang-kacangan seperti kacang tolo. Terdapat tulisan tentang bagaimana edukasi mengonsumsi buah-buahan sesuai musim yang juga mengisyaratkan tubuh memerlukan nutrisi tersebut pada musim masing-masing.

Ada pula pesan kepada tamu lewat sebuah pantun, agar tidak menyisahkan atau menghambur-hamburkan makanan. Bahkan disebutkan bahwa sebutir nasi yang terbuang akan membuat sedih para petani di sawah.

Penulis :
Annisa Indri Lestari