
Pantau - Berbicara mengenai teknik mengasuh anak memang tidak ada habisnya karena mengikuti perkembangan zaman. Untuk menjadi orang tua yang baik tentunya membutuhkan upaya lebih karena teknik mengasuh anak yang paling efektif tidak selalu bersifat bawaan.Banyak orang tua yang percaya bahwa dengan menerapkan batasan secara ketat pada anak, maka mereka telah melakukan pola asuh yang terbaik bagi anak-anaknya. Padahal kenyataannya belum tentu.Pola asuh yang terlalu ketat justru akan menyebabkan masalah pada anak, meskipun terkadang orang tua harus memaksa anak-anak patuh untuk sementara waktu dan dalam keadaan tertentu.Sebuah penelitian pada tahun 2015 di Royal University of Phnom Penh menemukan bahwa lebih dari 60 persen mahasiswa dan staf menderita kecemasan atau depresi, kondisi ini dikaitkan oleh beberapa orang dengan dengan pola asuh yang keras dari orang tua.
Pola asuh yang bersifat kaku dan ketat akan dikaitkan dengan hasil yang buruk. Biasanya, orang tua yang menerapkan pola asuh ketat tidak ingin mendengar apa yang dikatakan anaknya.Aashmeen Munjaal , Ahli Ontologi, Pakar Kesehatan Mental & Hubungan mengatakan bahwa ekspektasi yang berlebihan dan perhatian yang terbatas biasanya merupakan karakteristik dari pola asuh yang ketat. Hal ini mungkin akan berdampak buruk pada pertumbuhan dan kesejahteraan anak-anak dalam jangka panjang.Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa meskipun ketertiban dan kedisiplinan diperlukan untuk mengasuh anak secara efektif, pendekatan yang terlalu ketat mungkin mempunyai akibat buruk yang dapat berdampak pada kesejahteraan sosial, psikologis, emosional, dan mental anak.Berbicara mengenai dampak emosional, pengasuhan yang kaku dan ketat menyebabkan rendahnya harga diri karena pola asuh ini mengutamakan pembatasan dan kepatuhan dibandingkan menumbuhkan rasa kemandirian pada anak. Sehingga akan membatasi lebih dari sekadar kehidupan dan menghalangi anak untuk mengambil inisiatif dan mewujudkan potensi penuh mereka, selain membatasi mereka untuk hidup sesuai dengan stereotip yang ada.Anak-anak yang diasuh dengan aturan yang ketat lebih mungkin mengalami kecemasan dan ketegangan psikologis karena mereka terbiasa tumbuh dalam lingkungan yang selalu penuh tekanan. Mereka juga mudah memberontak seiring bertambahnya usia remaja dan bersentuhan dengan kekuasaan dengan hal-hal negatif dan pembatasan.
Hal ini dapat menghambat kapasitas anak untuk berpikir logis dan mengatasi situasi dengan kreativitas, yang dapat menghambat perkembangan kognitif.Dampak negatif lainnya selain rendahnya harga diri adalah bahwa mereka cenderung melakukan pencarian validasi eksternal di luar rumah, memiliki empati yang kurang karena sifat yang kaku, memiliki hubungan yang tegang antar teman, menarik diri dari komunikasi dengan orang tua, depresi dan memiliki kepribadian ganda.
- Penulis :
- Latisha Asharani
- Editor :
- Latisha Asharani