
Pantau - Istilah ‘hijau miskin’ atau ‘ijo miskin’ sering kita dengar di sosial media dan populer digunakan warganet. Istilah ini merujuk pada cat dinding berwarna hijau yang sering dikaitkan dengan tingkat ekonomi masyarakat.
Penggunaan istilah hijau miskin ini biasanya digunakan dalam konteks humor atau candaan, dimana warna hijau dihubungkan dengan kesan yang jauh dari nilai estetika.
Bermula dari sering ditemukannya warna ini pada rumah-rumah, kontrakan, dan juga kos-kosan. Sehingga mulai muncul stereotip bahwa cat dinding warna hijau ini digunakan oleh masyarakat tidak mampu.
Padahal, warna hijau sendiri biasanya dikaitkan dengan suasana sejuk dan alami.
Melansir dari IDNTimes, asal-usul warna hijau miskin ini bermula dari program TNI Manunggal Membangun Desa (MMD), yaitu program TNI yang dilaksanakan untuk membangun daerah-daerah di Indonesia, khususnya daerah tertinggal yang bertujuan untuk membina keamanan wilayah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dan warna cat yang digunakan dalam program pembangunan ini adalah warna hijau. Hal inilah yang kemudian melahirkan istilah ‘hijau miskin’ karena digunakan di daerah tertinggal. Padahal, warna hijau dalam program ini digunakan karena lekat dengan identitas TNI sebagai penyelenggara program.
Selain itu, warna cat ‘hijau miskin’ ini juga diketahui lebih murah dan bisa dibeli secara eceran.
- Penulis :
- Latisha Asharani
- Editor :
- Latisha Asharani





