
Pantau - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan bahwa kendali atas wilayah negara dan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia adalah hal yang tidak dapat dinegosiasikan dalam bentuk apa pun, menjelang pertemuannya dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam konferensi pers di Kiev pada Sabtu, 27 Desember 2025.
Zelensky: Zaporizhzhia Bukan Bahan Tawar-Menawar
Dalam pernyataannya, Zelensky menyatakan bahwa integritas teritorial Ukraina merupakan batas mutlak yang tidak bisa dikompromikan.
"Ada batas yang tidak bisa dinegosiasikan bagi Ukraina dan rakyat Ukraina. Ini termasuk wilayah dan pembangkit listrik tenaga nuklir. Anda tahu sikap saya, bahwa kami tidak akan secara hukum mengakui apa pun dalam kondisi apa pun," tegasnya.
Zelensky menekankan bahwa PLTN Zaporizhzhia adalah aset strategis dan simbol kedaulatan, sehingga Ukraina tidak akan menyerahkan kendali atas fasilitas tersebut.
Pertemuan dengan Trump Fokus pada Konflik dan Jaminan Keamanan
Pertemuan antara Zelensky dan Trump dijadwalkan berlangsung pada Minggu, 28 Desember 2025 di Florida, Amerika Serikat, dengan agenda utama membahas sengketa teritorial dan solusi damai dalam konflik Rusia-Ukraina.
Zelensky menyatakan bahwa pertemuan ini telah dipersiapkan selama beberapa bulan sebagai bagian dari langkah diplomatik menuju perdamaian.
Ia juga menyebut bahwa langkah berikutnya akan sangat tergantung pada jaminan keamanan yang mungkin diberikan Amerika Serikat.
Delegasi Ukraina dalam pertemuan ini akan dipimpin langsung oleh Zelensky, didampingi oleh Rustem Umerov (Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional), Andriy Hnatov (Kepala Staf Umum), serta sejumlah pejabat lainnya.
- Penulis :
- Gerry Eka





