
Pantau - Kandungan gizi terhadap anak penting untuk diawasi. Oleh karena itu, pemberian camilan seperti snack kemasan atau jajanan ringan untuk anak juga perlu dibatasi.
Lantas, berapa takaran yang tepat dalam memberikan camilan terhadap anak?
Sebelum masuk pada pembahasan takaran, penting untuk menilai suatu camilan itu sehat dan tidak sehat.
Dr. dr. Luciana Sutanto, MS, Sp.GK, Spesialis Gizi Klinik dari RS Mitra Kemayoran mengatakan bahwa jenis camilan yang perlu jadi pertimbangan adalah jumlah yang tidak banyak dan mengandung gizi yang baik, seperti dikutip dari tirto.id.
Berdasarkan hasil riset tahun 2023 oleh Dr. Christine Muligan dari University of Toronto mengatakan bahwa 6.000 makanan kemasan yang ditargetkan untuk anak-anak sangat tidak sehat dan kandungan gizinya buruk, serta mengandung kadar gula tinggi.
Baca juga:
Cocok Jadi Camilan Sehat, Ini Resep Donat Ubi Jalar Panggang
Ternyata Kepribadian Seseorang Bisa Ditebak Dari Camilan Favoritnya, Lho!
Biasanya, makanan ringan dalam kemasan terbuat dari bahan-bahan yang banyak kita temui di rumah seperti kentang, jagung, singkong, tempe, dan kacang-kacangan. Namun, bahan-bahan tersebut sudah melalui sederet tahapan panjang sampai akhirnya dapat dikategorikan sebagai ultra-processed food atau disingkat UPF.
Namun, apakah makanan hasil UPF ini baik untuk kesehatan?
Luciana mengatakan bahwa jika makanan tersebut sudah mendapat izin edar BPOM dan dikonsumsi sesuai kebutuhan, maka dapat disimpulkan bahwa makanan itu aman.
Selain itu, pemilihan camilan juga perlu diperhatikan. Orang tua biasanya memilih camilan yang tinggi kalori untuk anak seperti cake, minuman manis, dan makanan yang digoreng tepung. Makanan-makanan tersebut dapat mengakibatkan obesitas pada jangka panjang serta memicu penyakit degeneratif seperti diabetes melitus, hipertensi dan jantung.
Orang tua tidak perlu cemas berlebihan soal camilan anak. Yang terpenting adalah bahwa orang tua perlu menyikapi dengan bijak tentang bagaimana anak mengonsumsinya, kapan, dan berapa banyak.
Luciana juga menyarankan untuk senantiasa mengecek label makanan yang meliputi nama pangan olahan, berat bersih atau isi bersih, daftar bahan yang digunakan, nomor pendaftaran pangan, keterangan kadaluarsa, kode produksi, keterangan kandungana zat gizi, logo halal, dan petunjuk penyimpanan.
- Penulis :
- Latisha Asharani
- Editor :
- Latisha Asharani