
Pantau - Hari Buku Nasional diperingati setiap tanggal 17 Mei di Indonesia. Tanggal 17 dipilih karena tanggal tersebut merupakan hari berdirinya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia pada tahun 1980 dan telah berlangsung sejak tahun 2002.
Hari Buku Nasional dicetuskan oleh Abdul Malik Fadjar, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pendidikan dalam Kabinet Gotong Royong Presiden Megawati Soekarnoputri.
Abdul Malik Fadjar melihat bahwa tingkat literasi penduduk Indonesia saat itu masih tergolong rendah dibandingkan dengan negra-negara di kawasan Asia Tenggara berdasarkan data UNESCO.
Selain itu, penjualan buku pada saat itu juga rendah. Diketahui bahwa Indonesia hanya mencetak sebanyak 18 ribu buku setiap tahunnya. Angka ini terbilang sangat rendah apabila dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya seperti Jepang yang mencetak 40 ribu buku per tahun dan Tiongkok yang mencetak 140 ribu buku per tahun.
Data-data tersebut membuat Abdul Malik Fadjar sadar bahwa meningkatkan minat baca masyarakat merupakan sebuah tantangan yang cukup berat mengingat teknologi semakin modern sehingga membuat generasi muda sudah didominasi oleh sosial media.
Karena itu, Hari Buku Nasional menjadi salah satu upaya Abdul Malik Fadjar dalam meningkatkan minat baca dan literasi Indonesia. Melalui peringatan ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya membaca buku semakin besar dalam memperoleh pengetahuan dan informasi.
- Penulis :
- Latisha Asharani