Apa itu ‘Swiftonomics’ dan Bagaimana Pengaruhnya?

Pantau - ‘Swiftonomics’ mengacu pada pengaruh ekonomi yang dimiliki oleh musisi Taylor Swift. Mencakup dampak dari kegiatan bisnis dan karya-karya Taylor Swift, seperti tur konsernya, penjualan album, dan strategi pemasaran yang unik. Dalam konteks ini, Swiftonomics mengacu pada bagaimana Taylor Swift dapat mempengaruhi tidak hanya industri musik tetapi juga ekonomi secara luas.

The Eras Tour, yang dimulai pada tahun 2023 dan berlanjut sepanjang tahun 2024, telah memberikan dampak signifikan pada ekonomi lokal dan ekonomi AS secara keseluruhan. Tur ini telah menjadi tur dengan pendapatan tertinggi yang pernah ada, dengan pendapatan lebih dari $1 miliar hingga saat ini. Tur ini telah meningkatkan ekonomi lokal di seluruh dunia karena terus melanjutkan tahap internasionalnya. The Eras Tour terdiri dari 152 pertunjukan di lima benua dan dijadwalkan akan berakhir pada tanggal 8 Desember 2024, di Vancouver, Kanada.

Pengaruh Taylor Swift memberikan kontribusi pada kekuatan Swiftonomics. Tak hanya memecahkan rekor industri musik dengan The Eras Tour tetapi juga terlibat dalam harapan kompensasi tenaga kerja baru.

Dampak Swiftonomics dapat dilihat dalam berbagai sektor, termasuk penjualan ritel. Pengaruh ekonomi Taylor Swift dan The Eras Tour telah diakui secara global. Sebagai contoh, diperkirakan ekonomi Inggris akan menerima dorongan hampir 1 miliar poundsterling dari tur tersebut.

DMenteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia juga menyatakan kekecewaannya karena tidak dapat meniru kesuksesan Swiftonomics di Indonesia. Sandiaga Uno sendiri selaku Menteri Pariwisata mengaku bahwa ‘Swiftonomic’ penting bagi pariwisata RI, karena dapat memberikan dampak ekonomi yang besar.

Pengaruh ekonomi Taylor Swift juga telah menarik minat akademis. American University menawarkan kursus bernama "Swiftonomics: The Economics of Taylor Swift" yang meneliti bagaimana Taylor Swift telah memengaruhi ekonomi sebagai musisi yang menduduki puncak tangga lagu dan pengusaha miliarder.