
Pantau - Sutradara Joko Anwar merilis serial terbarunya bertajuk “Nightmares and Daydreams” yang tayang secara eksklusif di Netflix mulai 14 Juni 2024 dan menghadirkan tujuh kisah menarik dalam tujuh episode berbeda. “Nightmares and Daydreams” menyajikan kisah fiksi ilmiah-supernatural yang ajaibnya masih relevan dengan isu sosial masa kini.
Joko Anwar mengembangkan seri ini berakar dari teori konspirasi yang cukup kontroversial yaitu teori Hollow Earth atau bumi berongga.
Hollow Earth telah dikemukakan sejak berabad-abad lalu oleh berbagai ilmuwan dan ahli akademisi lainnya yang mempelajari struktur pengisi ruang di bumi.
Lantas, apa itu teori Hollow Earth?
Teori Hollow Earth menjelaskan bahwa sebenarnya bumi memiliki rongga yang berada di dalam pusat inti bumi. Teori ini kemudian berkembang dari zaman ke zaman menjadi beragam karya seni. Contohnya novel sci-fi yang terbit pda tahun 1892 berjudul The Goddess of Alvatabar. Novel ini mencoba menggambarkan bagian-bagian apa saja yang menyusun Hollow Earth.
Teori ini mulai berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Beberapa film yang mengadaptasi teori ini diantaranya: Journey to the Center of the Earth, At the Earth's Core, The Land That Time Forgot, bahkan hingga ke film modern seperti Godzilla vs Kong.
Dengan teori inilah serial “Nightmares and Daydreams” berangkat. Joko Anwar mengatakan bahwa setiap kejadian supranatural yang kita alami, yang tidak masuk akal, dan yang tak kasat mata, merupakan fenomena yang terjadi saat kita bersinggungan langsung dengan makhluk yang disebut Agarthan.
Dalam seri ini, Agarthan merupakan makhluk yang lebih maju dalam tahap evolusinya jika dibandingkan dengan manusia. Mengapa demikian? Hal ini karena kondisi alam dan iklim di Agartha berbeda dengan permukaan bumi sehingga rongga bumi dipaksa untuk beradaptasi dengan kejadian sekitarnya.
Joko Anwar kedepannya akan mencoba untuk mengeksplorasi lebih dalam mengenai semesta Agartha dalam rongga bumi. Jika season pertama seri ini mengambil kisah dari permukaan bumi, cerita selanjutnya akan mengadaptasi perspektif Agarthan yang tinggal di dalam inti bumi.
- Penulis :
- Latisha Asharani