
Pantau - Penggunaan kata "was" dan "were" sering membingungkan bagi banyak pelajar bahasa Inggris. Kedua kata ini merupakan bentuk lampau dari kata kerja “to be” dan digunakan dalam konteks yang berbeda-beda tergantung subjek kalimat dan jenis kalimat (positif, negatif, atau pertanyaan).
Artikel ini akan menjelaskan dengan detail bagaimana dan kapan menggunakan "was" dan "were" dalam berbagai situasi, serta memberikan contoh kalimat agar Anda lebih memahami konsepnya.
1. Apa Itu "Was" dan "Were"?
"Was" dan "were" adalah bentuk lampau dari kata kerja "to be." Kata kerja "to be" sendiri digunakan untuk menunjukkan keberadaan atau kondisi seseorang atau sesuatu. Dalam bentuk lampau, kita menggunakan "was" atau "were" tergantung pada subjek kalimat.
2. Penggunaan "Was"
"Was" digunakan untuk subjek tunggal dalam kalimat lampau. Berikut adalah beberapa subjek yang menggunakan "was":
- I (saya)
- He (dia laki-laki)
- She (dia perempuan)
- It (benda, hewan, atau konsep)
Contoh Kalimat:
- I was at the park yesterday. (Saya berada di taman kemarin.)
- She was very happy with the result. (Dia sangat senang dengan hasilnya.)
- It was raining all day. (Hujan turun sepanjang hari.)
3. Penggunaan "Were"
"Were" digunakan untuk subjek jamak atau beberapa kata ganti tunggal tertentu dalam kalimat lampau. Subjek yang menggunakan "were" meliputi:
- You (kamu, Anda)
- We (kita)
- They (mereka)
Contoh Kalimat:
- You were at the meeting, right? (Kamu berada di rapat, kan?)
- We were studying all night for the exam. (Kami belajar sepanjang malam untuk ujian.)
- They were very helpful during the event. (Mereka sangat membantu selama acara.)
4. Penggunaan "Was" dan "Were" dalam Kalimat Negatif
Untuk membuat kalimat negatif, kita tambahkan "not" setelah "was" atau "were." Singkatan dari "was not" adalah "wasn't," dan singkatan dari "were not" adalah "weren't."
Contoh Kalimat Negatif:
- I wasn't at home last night. (Saya tidak di rumah tadi malam.)
- They weren't ready for the presentation. (Mereka tidak siap untuk presentasi.)
5. Penggunaan "Was" dan "Were" dalam Kalimat Pertanyaan
Untuk membentuk kalimat tanya dengan "was" dan "were," cukup letakkan kata kerja tersebut di awal kalimat.
Contoh Kalimat Pertanyaan:
- Was she at the party last night? (Apakah dia di pesta tadi malam?)
- Were you tired after the workout? (Apakah kamu lelah setelah berolahraga?)
6. Pengecualian Penggunaan "Were" untuk Subjek Tunggal: Kondisional
Dalam kalimat pengandaian (conditional sentences), terutama dalam pengandaian yang tidak mungkin terjadi, "were" digunakan untuk semua subjek, termasuk subjek tunggal seperti "I," "he," "she," atau "it." Ini dikenal sebagai subjunctive mood.
Contoh:
- If I were you, I would accept the offer. (Jika saya jadi kamu, saya akan menerima tawaran itu.)
- If she were here, she would help us. (Jika dia ada di sini, dia akan membantu kita.)
Meskipun dalam kalimat sehari-hari, penggunaan "was" sering terdengar dalam kalimat pengandaian seperti di atas, "were" dianggap lebih benar secara tata bahasa.
7. Kesalahan Umum dalam Penggunaan "Was" dan "Were"
Banyak pelajar bahasa Inggris yang salah menggunakan "was" dan "were." Berikut adalah beberapa kesalahan umum:
Menggunakan "was" dengan subjek jamak:
Incorrect: They was late.
Correct: They were late.
Menggunakan "were" dengan subjek tunggal:
Incorrect: He were at the store.
Correct: He was at the store.
8. Tips Mengingat Penggunaan "Was" dan "Were"
Berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu Anda mengingat kapan harus menggunakan "was" atau "were":
- Jika subjek adalah I, he, she, it, gunakan was.
- Jika subjek adalah you, we, they, gunakan were.
- Dalam kalimat pengandaian yang tidak mungkin terjadi, selalu gunakan were, tidak peduli subjeknya.
Kesimpulan
Artikel di atas mencakup panduan komprehensif mengenai penggunaan "was" dan "were." Dengan memahami aturan dasar serta mempraktikkannya dalam percakapan sehari-hari, kamu akan mahir menggunakan kedua kata kerja ini dengan tepat.
- Penulis :
- Nur Nasya Dalila