Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Saat Stres, Begini Cara Menghindari Pembelian Impulsif

Oleh Annisa Indri Lestari
SHARE   :

Saat Stres, Begini Cara Menghindari Pembelian Impulsif
Foto: Ilustrasi. (iStock)

Pantau - Aktivitas belanja sering kali dianggap sebagai cara instan untuk menghibur diri dan juga meredakan stres. Namun jika tidak terkendali, ini bisa menjadi masalah bagi kesehatan finansial kita.

Ada beberapa cara yang sebenarnya bisa dilakukan untuk mengatasi perilaku tersebut. Kendati demikian, tentu saja pencegahan mesti dilakukan supaya tidak tergoda untuk membelanjakan barang-barang yang sejatinya tidak terlalu penting. Berikut beberapa caranya seperti dikutip dari laman rhbtradesmart.

Baca : Untuk Perempuan, Ini Kiat Penting Agar Cerdas Finansial

1. Membatasi akses belanja dan e-commerce

Salah satu cara untuk mengatasi perilaku pembelian impulsif yakni dengan membatasi akses ke sejumlah pusat perbelanjaan baik secara langsung maupun online. Pastikan tahu batasan uang yang dimiliki. Pertimbangkan pula diskon suatu barang yang sedang ditawarkan.

Tidak sedikit orang yang memutuskan untuk berbelanja ketika sedang perasaan stres yang berpengaruh pada emosi. Oleh karena itu, hindari akses ke pusat-pusat belanja tersebut ketika sedang stres dan coba alihkan pada hal-hal lain seperti olahraga, belajar investasi saham, menonton video lucu, atau sekadar tidur dan beristirahat.

Baca : Ini Gejala Perilaku Antisosial pada Anak. Salah Satunya Cenderung Bersikap Impulsif!

2. Pertimbangkan kembali fungsi barang

Cara lain yakni dengan mempertimbangkan kembali seperti apa fungsi barang yang akan dibeli. Misalnya tergoda ingin membeli baju, cek kembali apakah baju tersebut memang benar-benar sedang dibutuhkan atau hanya sekadar ingin mengikuti tren.

Tanyakan juga pada diri sendiri, apakah dengan membeli barang tersebut masalah akan berkurang atau malah menambah masalah karena akhirnya tidak ada uang tersisa.

Kamu bisa memikirkan kembali keputusan untuk membeli barang secara lebih matang, misalnya 2-3 hari. Jangan langsung membeli barang tersebut ketika melihatnya pertama kali. Mintalah pendapat kepada teman, keluarga, atau bahkan pasangan supaya memberi masukan dari sudut pandang lain.

3. Alokasikan pendapatan ke tabungan dan investasi

Jangan lupa juga untuk mengalokasikan pendapatan ke tabungan maupun investasi. Hal ini tentu saja penting sebagai dana darurat dan kebutuhan di masa mendatang. Tabungan akan sangat penting jika ada kebutuhan yang mendesak sehingga tidak akan lagi membebani pengeluaran.

Investasi juga menjadi hal yang penting untuk dilakukan, apalagi saat ini sudah banyak kemudahan untuk menjalankan investasi. Ada banyak jenisnya seperti investasi emas, reksadana, hingga investasi saham online.

4. Memahami batasan self-reward

Hal yang juga tidak kalah penting yakni mengetahui seberapa batasan dari self-reward atau penghargaan terhadap diri sendiri. Selalu tanamkan dalam diri jika hadiah terbaik tidak harus memboros-boroskan uang. Jangan sampai menyesal di kemudian hari karena perilaku impulsive buying ini.

5. Membuat daftar dan anggaran belanja

Tips lain yang bisa dijalankan yakni membuat daftar belanja dan anggaran dari pembelanjaan tersebut. Dengan adanya daftar belanja, kamu bisa membedakan mana barang yang benar-benar dibutuhkan. Daftar ini bisa ditulis di kertas atau catatan handphone sebelum belanja.

Cobalah juga membuat anggaran belanja dalam periode tertentu, misalnya mingguan atau bulanan. Dengan adanya rencana anggaran, kamu setidaknya bisa mengetahui pos-pos pengeluaran apa saja yang akan dilakukan, baik untuk belanja, kursus belajar saham pemula, dan sebagainya.

Penulis :
Annisa Indri Lestari