Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Puasa Rajab 2025: Jadwal, Niat serta Keutamaannya

Oleh Nur Nasya Dalila
SHARE   :

Puasa Rajab 2025: Jadwal, Niat serta Keutamaannya
Foto: ilustrasi puasa. (Freepik)

Pantau - Puasa merupakan salah satu ibadah yang sangat penting dalam ajaran Islam, yang tidak hanya berkaitan dengan menahan lapar dan dahaga, tetapi juga melibatkan pengendalian diri dari berbagai hal yang dapat membatalkan ibadah tersebut, seperti ucapan dan tindakan yang tidak baik. 

Puasa dapat dilakukan dalam berbagai waktu, baik sebagai kewajiban seperti pada bulan Ramadan, maupun sebagai ibadah sunnah di bulan-bulan lainnya. Salah satu contoh puasa sunnah yang sangat dianjurkan adalah Puasa Rajab

Tahun baru Masehi 2025 bertepatan dengan bulan ketujuh dalam kalender Hijriah, yaitu bulan Rajab, yang merupakan waktu yang dianjurkan bagi umat Islam untuk melaksanakan Puasa Rajab sebagai ibadah sunnah. Puasa ini dapat dilakukan antara tanggal 1 hingga 30 Januari 2025.

Sebenarnya, Puasa Rajab bisa dilakukan kapan saja dalam bulan tersebut. Namun, terdapat waktu tertentu yang memiliki keutamaan lebih, seperti puasa Ayyamul Bidh yang jatuh pada tanggal 13, 14, dan 15 Rajab, atau pada 13 hingga 15 Januari 2025.

Baca juga: Apa Saja Keutamaan Puasa Arafah bagi Umat Islam? Simak Penjelasannya Berikut Ini!

Niat Puasa Rajab

Niat Puasa Rajab sebaiknya dibaca pada malam hari sebelum memulai ibadah sunnah tersebut, dengan niat yang berbunyi:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma ghadin an ada'i sunnati rajaba lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah Rajab esok hari karena Allah SWT."

Niat jika lupa di malam hari:

Jika Anda lupa membaca niat pada malam sebelumnya, Anda masih dapat mengucapkannya dengan niat berikut ini:

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا الْيَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i syahri rajaba lillâhi ta’âlâ.

Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Rajab hari ini, sunnah karena Allah ta’âlâ.”

Baca juga: Ini Penjelasan Ulama Tentang Puasa Arafah Menghapus Dosa 2 Tahun

Niat Puasa Ayyamul Bidh;

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaytu shauma ayyâmil bidh lillâhi ta’âlâ.

Artinya: “Saya niat puasa Ayyamul Bidh, karena Allah ta’âlâ.”

Puasa Rajab merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam, khususnya pada bulan Rajab yang termasuk bulan haram. Bulan ini merupakan waktu yang istimewa untuk meningkatkan ibadah, seperti berpuasa sunnah, berdzikir, dan bersedekah.

Dalam hadis riwayat At-Tabrani, Rasulullah SAW menjelaskan keutamaan puasa Rajab:

“Barang siapa yang berpuasa sehari di bulan Rajab laksana berpuasa setahun. Apabila berpuasa tujuh hari, maka ditutupkan darinya pintu neraka Jahanam. Barang siapa berpuasa delapan hari, maka dibukakan delapan pintu surga dan Allah mengabulkan semua permohonannya.”

Keutamaan bulan Rajab yang termasuk dalam bulan-bulan mulia, juga turut disebutkan dalam Al-Quran, tepatnya pada surat At-Taubah ayat 36.

عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةًۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ ۝٣

Inna ‘iddatasy-syuhûri ‘indallâhitsnâ ‘asyara syahran fî kitâbillâhi yauma khalaqas-samâwâti wal-ardla min-hâ arba‘atun ḫurum, dzâlikad-dînul-qayyimu fa lâ tadhlimû fîhinna anfusakum wa qâtilul-musyrikîna kâffatang kamâ yuqâtilûnakum kâffah, wa‘lamû annallâha ma‘al-muttaqîn.

Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa."

Baca juga: Bolehkan Menggabungkan Puasa Syawal dan Puasa Qada Ramadan?

Keutamaan Puasa Rajab 

Dikutip NU Online, terkait keutamaan puasa Rajab, Imam al-Ghazali dalam Ihyâ ‘Ulumiddîn (juz 3, h. 431) mengutip dua hadits berikut:


صوم يوم من شهر حرام أفضل من ثلاثين من غيره وصوم يوم من رمضان أفضل من ثلاثين من شهر حرام


Artinya: “Satu hari berpuasa pada bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), lebih utama dibanding berpuasa 30 hari pada bulan selainnya. Satu hari berpuasa pada bulan Ramadhan, lebih utama dibanding 30 hari berpuasa pada bulan haram.”


من صام ثلاثة أيام من شهر حرام الخميس والجمعة والسبت كتب الله له بكل يوم عبادة تسعمائة عام


Artinya: “Barang siapa berpuasa selama tiga hari dalam bulan haram, hari Jumat, dan Sabtu, maka Allah balas setiap satu harinya dengan pahala sebesar ibadah 900 tahun.”

Penulis :
Nur Nasya Dalila
Editor :
Nur Nasya Dalila