
Pantau - Menjadi baik kepada orang lain memang hal yang positif, namun terkadang, ada individu yang cenderung berusaha menyenangkan orang lain dengan cara yang berlebihan. Mereka dikenal sebagai people pleaser. Meskipun niat mereka mungkin baik, perilaku ini justru bisa merugikan diri sendiri. People pleaser sering kali mengorbankan kebutuhan pribadi demi memenuhi keinginan orang lain, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kesehatan mental mereka.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang apa itu people pleaser, ciri-ciri yang dapat dikenali, dampak buruk bagi kesehatan mental, serta cara-cara yang dapat dilakukan untuk berhenti menjadi people pleaser.
Apa Itu People Pleaser?
Dikutip Halodoc, People pleaser adalah seseorang yang merasa terdorong untuk terus-menerus menyenangkan orang lain, seringkali dengan mengorbankan keinginan atau kebutuhannya sendiri. Mereka bisa merasa bahwa kebutuhan mereka tidak sepenting keinginan orang lain. Kebiasaan ini bisa mempengaruhi perilaku, seperti melakukan pekerjaan orang lain untuk menyenangkan mereka atau mengatakan hal-hal baik meskipun itu tidak sepenuhnya benar.
Orang yang baik tentu membantu orang lain, namun mereka juga dapat menjaga keseimbangan dengan memenuhi kebutuhan diri sendiri. Sementara itu, people pleaser biasanya sulit menolak permintaan, bahkan ketika itu tidak memungkinkan untuk mereka.
Baca juga: Mengenal Arti Sifat Childish: Ciri-Ciri hingga Cara Mengatasinya
Ciri-Ciri People Pleaser
People pleaser menunjukkan perilaku yang berfokus pada menyenangkan orang lain, bahkan dengan cara yang merugikan diri sendiri. Beberapa ciri-ciri umum adalah:
Sulit Mengatakan Tidak
Mereka merasa sulit untuk menolak permintaan orang lain, bahkan ketika mereka sudah kewalahan dengan pekerjaan mereka sendiri.
Melakukan Pekerjaan Ekstra
Mereka seringkali mengambil tanggung jawab tambahan, padahal mereka sudah memiliki tugas yang cukup banyak.
Terus Berkomitmen pada Hal yang Tidak Bisa Ditangani
Orang dengan sifat ini seringkali menghindari konflik dan cenderung berkomitmen pada berbagai proyek atau rencana, meskipun itu tidak realistis bagi mereka.
Menghindari Konflik
Mereka lebih memilih untuk menghindari perbedaan pendapat dan tidak bersuara meskipun memiliki pendapat yang berbeda.
Sering Meminta Maaf Tanpa Alasan
Orang yang cenderung menjadi people pleaser sering meminta maaf bahkan ketika tidak ada yang perlu dimaafkan.
Menyetujui Semua Pendapat
Mereka cenderung setuju dengan setiap pendapat, meskipun mereka tidak setuju.
Mengubah Kepribadian demi Menyenangkan Orang Lain
Orang ini bisa berubah total untuk menyesuaikan diri dengan ekspektasi orang lain.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Sedentary Lifestyle hingga Dampak Buruknya bagi Kesehatan
Dampak People Pleaser bagi Kesehatan Mental
Menjadi people pleaser dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan mental. Berikut beberapa dampaknya:
1. Stres
People pleaser sering merasa stres karena mereka berusaha memenuhi permintaan orang lain yang terkadang tidak realistis. Tekanan ini bisa datang dari beban kerja, komitmen yang tidak terkontrol, atau bahkan kecemasan untuk selalu terlihat bahagia di hadapan orang lain.
2. Kelelahan
Bersikap ceria dan menyenangkan orang lain secara terus-menerus bisa menguras energi mental dan fisik. Akibatnya, mereka bisa merasa kelelahan tanpa bisa beristirahat.
3. Mengabaikan Diri Sendiri
Karena terlalu sibuk untuk memenuhi kebutuhan orang lain, people pleaser sering kali mengabaikan kebutuhan diri mereka sendiri. Mereka bisa menjadi tidak peduli dengan kebersihan diri, kesehatan mental, atau bahkan perkembangan karier.
4. Kebencian pada Diri Sendiri
Rasa tidak puas karena tidak bisa menolak permintaan orang lain bisa menumbuhkan kebencian pada diri sendiri. Frustrasi ini kadang tersalurkan melalui agresi pasif, seperti berkomentar sarkastis.
5. Masalah Hubungan
Jika seseorang merasa dimanfaatkan atau tidak dihargai dalam hubungan, itu bisa menimbulkan konflik. People pleaser mungkin merasa pasangan atau teman mereka mengambil keuntungan dari kebaikan mereka, yang bisa merusak hubungan.
6. Kehilangan Identitas
Terus menerus menyesuaikan diri dengan keinginan orang lain bisa membuat seseorang kehilangan pemahaman tentang siapa mereka sebenarnya. Mereka mungkin tidak lagi tahu apa yang mereka inginkan atau perlukan.
Cara Berhenti Menjadi People Pleaser
Meskipun berhenti menjadi people pleaser membutuhkan usaha dan kesabaran, ada beberapa cara yang bisa dicoba untuk mengatasi perilaku ini.
1. Mulailah dengan Langkah Kecil
Cobalah untuk memberi waktu pada diri sendiri terlebih dahulu, seperti mengambil jeda sejenak di tengah kesibukan atau istirahat saat rapat.
2. Mengulur Waktu
Ketika seseorang meminta bantuan, cobalah memberi waktu untuk berpikir sebelum memberikan jawaban. Ini akan memberi kesempatan untuk menilai apakah kamu benar-benar bisa membantu atau tidak.
3. Menetapkan Batas Waktu
Jika kamu memutuskan untuk membantu seseorang, pastikan untuk menetapkan batas waktu atau tenggat waktu. Ini akan membantu kamu mengelola komitmen dengan lebih baik.
4. Pemblokiran Waktu
Sisihkan waktu dalam kalender untuk diri sendiri tanpa gangguan dari permintaan atau rencana baru. Gunakan aplikasi untuk mengatur waktu atau menolak undangan secara otomatis.
5. Berlatih Mengucapkan “Tidak”
Berlatihlah untuk mengucapkan “tidak” dengan sopan, bijaksana, dan empati. Ini adalah keterampilan penting yang bisa kamu latih secara perlahan.
Baca juga: Mengenal Office Siren, Tren Fashion Kantor yang Lagi Hype!
Jika kamu merasa kesulitan untuk mengatasi kebiasaan people pleaser meskipun sudah mencoba cara-cara ini, pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional. Terapis atau konselor bisa membantu kamu memahami lebih dalam tentang perilaku ini dan memberikan dukungan yang kamu butuhkan untuk berubah.
- Penulis :
- Nur Nasya Dalila






