
Pantau - Dalam era digital saat ini, istilah "chronically online" semakin sering digunakan untuk menggambarkan individu yang menghabiskan sebagian besar waktu mereka di internet. Istilah ini tidak hanya mencerminkan kebiasaan penggunaan internet yang tinggi, tetapi juga menunjukkan bagaimana perilaku ini dapat mempengaruhi cara seseorang berinteraksi dengan dunia nyata.
Baca juga: Mitologi Yunani: Medusa, Tragedi, dan Kutukan Sang Gorgon
Apa Arti "Chronically Online"?
"Chronically online," yang juga dikenal sebagai "terminally online," merujuk pada individu yang menghabiskan waktu berlebihan di dunia maya, hingga aktivitas online mereka menjadi bagian integral dari identitas mereka. Orang-orang yang dianggap chronically online sering kali terlibat dalam berbagai platform media sosial, forum diskusi, dan permainan daring, sehingga mereka kehilangan keterhubungan dengan realitas di sekitar mereka.
Fenomena ini muncul seiring dengan meningkatnya penggunaan teknologi dan media sosial, terutama di kalangan generasi muda. Menurut beberapa sumber, orang yang chronically online cenderung memiliki pandangan yang terdistorsi tentang dunia karena mereka lebih banyak terpapar konten digital daripada pengalaman langsung dalam kehidupan sehari-hari.
Bagaimana “Chronically Online” dalam Contoh Kalimat?
Untuk memberikan gambaran lebih jelas tentang bagaimana istilah ini digunakan dalam percakapan sehari-hari, berikut adalah beberapa contoh kalimat:
"Every time I talk to her, she always brings up the latest memes; she's chronically online."
“He hasn't left the house since he started gaming intensely; it seems like he's become chronically online.”
Menjadi Chronically Online Menimbulkan Dampak Negatif
Menjadi chronically online dapat memiliki berbagai dampak negatif pada kehidupan seseorang. Salah satu masalah utama adalah hilangnya keterampilan sosial. Ketika seseorang lebih nyaman berinteraksi melalui layar daripada secara langsung, mereka mungkin mengalami kesulitan dalam berkomunikasi secara efektif dengan orang lain di dunia nyata. Hal ini dapat menyebabkan perasaan kesepian dan isolasi.

Selain itu, penggunaan internet yang berlebihan sering kali dikaitkan dengan masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi. Paparan terus-menerus terhadap konten negatif atau debat yang tidak produktif dapat menyebabkan stres dan ketidakpuasan hidup. Dalam beberapa kasus, individu yang chronically online mungkin merasa tertekan untuk selalu mengikuti tren atau perdebatan yang sedang berlangsung di internet, sehingga mengabaikan tanggung jawab dan hubungan di kehidupan nyata.
Fenomena Budaya
Istilah "chronically online" juga mencerminkan fenomena budaya yang lebih luas di mana internet menjadi pusat kehidupan sehari-hari. Banyak orang kini menganggap bahwa aktivitas daring seperti berbagi meme atau terlibat dalam diskusi politik adalah bagian penting dari identitas mereka. Hal ini menciptakan ruang bagi munculnya subkultur baru yang sangat terikat pada internet dan media sosial.
Di sisi lain, ada juga kritik terhadap perilaku ini. Beberapa orang berpendapat bahwa ketergantungan pada dunia maya dapat mengganggu kemampuan individu untuk berpikir kritis dan memahami isu-isu kompleks di luar konteks digital. Misalnya, seseorang mungkin merasa sangat kuat pendapatnya tentang suatu isu karena informasi yang mereka konsumsi secara online, tetapi kurang memiliki pemahaman mendalam tentang realitas situasi tersebut.
Istilah "chronically online" menggambarkan sebuah kondisi di mana individu terjebak dalam rutinitas penggunaan internet yang berlebihan hingga memengaruhi kualitas hidup mereka. Dengan memahami arti dari istilah ini dan dampaknya terhadap kesehatan mental serta hubungan sosial, kita dapat lebih bijaksana dalam menggunakan teknologi dan media sosial.
Penting untuk menemukan keseimbangan antara kehidupan daring dan kehidupan nyata agar tidak kehilangan momen-momen berharga di sekitar kita. Dengan demikian, meskipun internet menawarkan banyak keuntungan, kita harus tetap ingat untuk tidak membiarkannya mendominasi hidup kita sepenuhnya. Orang-orang yang dianggap chronically online sering kali terlibat dalam berbagai platform media sosial, forum diskusi, dan permainan daring, sehingga mereka kehilangan keterhubungan dengan realitas di sekitar mereka.
- Penulis :
- Pranayla Mauli Fathiha
- Editor :
- Pranayla Mauli Fathiha