
Pantau - Kematian aktris Kim Sae-ron pada usia 25 tahun memicu kritik terhadap cyberbullying berlebihan yang ia terima. Kepergiannya yang tragis menggugah refleksi sosial tentang penghakiman keras yang sering diarahkan pada figur publik.
Na Jong-ho, asisten profesor psikiatri di Universitas Yale, menyatakan melalui Facebook pada Senin (17/2) bahwa kematian Kim terasa seperti seseorang yang didorong ke tepi jurang. "Masyarakat yang tidak memberikan kesempatan kedua setelah kesalahan bukanlah masyarakat yang sehat," tulisnya, sebagaimana dilansir dari The Korea Times Kamis (20/02).
Ia menambahkan, "Masyarakat kita cenderung membuang orang yang tersandung dan melanjutkan hidup seolah tidak terjadi apa-apa. Ini seperti versi nyata dari 'Squid Game'. Berapa banyak nyawa lagi yang harus hilang sebelum kita berhenti memberikan rasa malu yang mencekik?"
Penyanyi Migyo juga mengungkapkan duka di Instagram, menulis, "Sepertinya hanya setelah seseorang meninggal, para pembenci berhenti. Saya ragu mereka bahkan menyadari dampak dari komentar mereka."
Baca juga: Han So-hee hingga AKMU Hadiri Pemakaman Kim Sae-ron
Dampak Kebencian Online terhadap Kim Sae-ron
Kim mendapat kecaman publik setelah tertangkap mengemudi dalam keadaan mabuk di Distrik Gangnam, Seoul, pada Mei 2022. Ia dikenai denda 20 juta won (sekitar Rp230 juta) dan menghentikan semua aktivitasnya. Saat itu, media sosial dipenuhi komentar negatif.
Ia sempat mengunggah permintaan maaf tulisan tangan di media sosial. Namun, kesulitan keuangannya terungkap ketika diketahui bahwa ia bekerja paruh waktu di sebuah kafe. Rencana comeback melalui sebuah drama pada April 2023 akhirnya dibatalkan karena gelombang kritik baru dari publik.
Tekanan yang terus menerus membuatnya mengunggah video singkat di Instagram dengan pesan, "Bisakah kalian semua berhenti?" Ia tengah mempersiapkan kembalinya ke dunia akting melalui film "Guitar Man" yang dijadwalkan rilis tahun ini.
Standar Ganda terhadap Selebritas
Kematian Kim Sae-ron memicu perdebatan tentang tekanan berlebihan yang dialami selebritas. Penggemarnya mengunggah pernyataan di komunitas online DC Inside, menuliskan, "Kim Sae-ron mengakui kesalahannya, meminta maaf, dan berusaha melanjutkan hidup. Namun, kebencian yang terus-menerus ia terima melampaui batas yang bisa ditanggung seseorang."
Pernyataan itu juga menyoroti standar ganda yang diterapkan kepada selebritas. "Ketika kita melihat politisi yang melakukan kejahatan jauh lebih serius tetap hidup bebas tanpa pengawasan ketat, kita tidak bisa tidak mempertanyakan standar ganda yang berlaku."
Baca juga: Kim Sae-ron Ditemukan Meninggal di Rumahnya, Polisi Lakukan Penyelidikan
Duka dari Rekan Selebritas
Sejumlah rekan Kim di industri hiburan menyampaikan belasungkawa. Aktris Kim Ok-vin mengunggah foto bunga krisan dengan keterangan, "Beristirahatlah dalam damai." Kim Min-chae, yang berperan sebagai ibunya dalam film "The Villagers," menulis, "Aku sangat bahagia pernah memiliki kamu sebagai putriku," disertai foto dari lokasi syuting.
Penyanyi Yezi, mantan anggota Fiestar, mengatakan, "Aku sangat sedih. Dia adalah orang yang baik dan setia." Sementara itu, aktor Seo Ha-jun mengunggah foto bunga sebagai bentuk belasungkawa.
Pada Senin (19/2), aktor Won Bin hadir di pemakaman Kim di Asan Medical Center, Seoul, untuk memberikan penghormatan terakhir. Ia sebelumnya beradu akting dengan Kim dalam film "The Man from Nowhere" (2010). Bersama istrinya, aktris Lee Na-young, Won Bin juga mengirimkan karangan bunga duka.
Kim Sae-ron memulai kariernya di dunia hiburan sejak usia sembilan tahun melalui film "A Brand New Life" (2009). Namanya semakin dikenal setelah membintangi film "The Man from Nowhere."
Pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa Kim ditemukan meninggal di kediamannya di kawasan Seongsu-dong, Seoul, pada Minggu (18/2). Prosesi pemakaman diselenggarakan di Asan Medical Center, dan pemakaman dijadwalkan berlangsung pada Rabu (19/2).
Baca juga: Polisi Sebut Penyebab Kematian Kim Sae-ron adalah Bunuh Diri
- Penulis :
- Latisha Asharani