HOME  ⁄  Lifestyle

21 Februari: International Mother Language Day

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

21 Februari: International Mother Language Day
Foto: International Mother Language Day (Freepik)

Pantau - Bahasa merupakan sarana utama dalam pendidikan dan pembangunan berkelanjutan. Melalui bahasa, pengetahuan disebarkan, budaya dilestarikan, dan identitas suatu masyarakat terjaga. Saat ini, terdapat sekitar 8.324 bahasa di dunia, tetapi banyak di antaranya terancam punah akibat globalisasi dan perubahan sosial. Menjamin hak belajar dalam bahasa ibu sangat penting untuk meningkatkan hasil pendidikan. Siswa yang mendapatkan pendidikan dalam bahasa yang mereka pahami cenderung memiliki pemahaman lebih baik, lebih aktif terlibat, serta mampu berpikir kritis dengan lebih efektif. Pendidikan multibahasa, khususnya bagi kelompok minoritas dan masyarakat adat, tidak hanya menguntungkan pelajar, tetapi juga memperkuat keterkaitan antara pendidikan dan budaya, menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berkeadilan.

25 Tahun International Mother Language Day atau Hari Bahasa Ibu Internasional

International Mother Language Day
Ilustrasi (freepik)

Peringatan ke-25 International Mother Language Day 2025 menandai seperempat abad upaya global dalam menjaga keberagaman bahasa dan mendorong penggunaan bahasa ibu dalam berbagai aspek kehidupan. Momentum ini menegaskan pentingnya pelestarian bahasa untuk menjaga warisan budaya, meningkatkan kualitas pendidikan, serta membangun masyarakat yang lebih harmonis.

International Mother Language Day pertama kali dideklarasikan oleh UNESCO dan kemudian diadopsi oleh Majelis Umum PBB. Peringatan ini menyoroti peran bahasa dalam mewujudkan masyarakat yang inklusif serta mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Pendidikan multibahasa tidak hanya mendorong keberagaman dan kesetaraan, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian bahasa minoritas dan masyarakat adat. Hal ini menjadi kunci dalam memastikan akses pendidikan yang setara dan kesempatan belajar sepanjang hayat bagi semua individu.

Baca juga: 20 Februari: Memperingati Hari Pekerja Indonesia 2025

Menjaga Keberagaman Bahasa

Bahasa memiliki peran strategis dalam identitas, komunikasi, integrasi sosial, pendidikan, dan pembangunan. Namun, banyak bahasa kini terancam punah akibat proses globalisasi. Ketika sebuah bahasa menghilang, warisan budaya yang unik juga ikut lenyap. Tradisi, ingatan kolektif, serta cara berpikir khas suatu komunitas turut hilang, merampas dunia dari sumber daya berharga untuk masa depan yang lebih baik.

Setiap dua minggu, satu bahasa punah, menghilangkan seluruh warisan budaya dan intelektual yang terkandung di dalamnya. UNESCO memperkirakan bahwa dari 8.324 bahasa yang ada, sekitar 7.000 masih aktif digunakan. Namun, hanya beberapa ratus yang diakui dalam sistem pendidikan dan ruang publik, serta kurang dari seratus yang digunakan secara luas di dunia digital.

Keberadaan masyarakat multibahasa dan multikultural bergantung pada bahasa sebagai sarana utama untuk meneruskan dan melestarikan pengetahuan serta budaya secara berkelanjutan. Oleh karena itu, Hari Bahasa Ibu Internasional diperingati setiap tahun untuk mendorong keberagaman linguistik dan multibahasa dalam kehidupan masyarakat.

Sejarah International Mother Language Day

International Mother Language Day pertama kali diproklamasikan oleh Konferensi Umum UNESCO pada November 1999. Ide peringatan ini berasal dari Bangladesh, yang kemudian mendapat dukungan Majelis Umum PBB dalam resolusi tahun 2002.

Pada 16 Mei 2007, Majelis Umum PBB mengeluarkan resolusi A/RES/61/266 yang mengimbau negara-negara anggota untuk menjaga dan melindungi semua bahasa yang digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Resolusi tersebut juga menetapkan tahun 2008 sebagai Tahun Internasional Bahasa, bertujuan untuk mempromosikan persatuan dalam keberagaman serta memperkuat pemahaman internasional melalui multibahasa dan multikulturalisme. UNESCO ditunjuk sebagai lembaga utama dalam menjalankan program tersebut.

Saat ini, kesadaran global tentang pentingnya bahasa dalam pembangunan semakin meningkat. Bahasa tidak hanya berperan dalam menjaga keberagaman budaya dan dialog antarbudaya, tetapi juga dalam memperkuat kerja sama internasional serta meningkatkan kualitas pendidikan bagi semua orang. Selain itu, bahasa berperan dalam membangun masyarakat berbasis pengetahuan yang inklusif serta melestarikan warisan budaya, sekaligus mendorong penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk pembangunan berkelanjutan.

Baca juga: 16 Februari: Memperingati Hari Paus Internasional

Tema International Mother Language Day 2025

International Mother Language Day
Ilustrasi (freepik)

Pada tahun 2025, peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional mengusung tema "Silver Jubilee Celebration of International Mother Language Day" Tema ini menyoroti perjalanan 25 tahun dalam memperjuangkan keberagaman bahasa dan pendidikan multibahasa. Peringatan ini menjadi kesempatan bagi berbagai pihak untuk merefleksikan pencapaian yang telah diraih serta memperkuat komitmen dalam menjaga keberagaman bahasa sebagai bagian dari identitas global yang harus dilestarikan untuk generasi mendatang.

Baca juga: 15 Februari: Memperingati Hari Kanker Anak Sedunia

Penulis :
Latisha Asharani
Editor :
Latisha Asharani