
Pantau - Nama Mikeindialima2 semakin dikenal di dunia kepenulisan digital, terutama di kalangan pembaca Wattpad. Melalui novel Switchover, ia berhasil menarik perhatian banyak pembaca dan akhirnya mendapatkan kesempatan untuk diadaptasi menjadi serial. Berikut ini adalah kisah dan pandangan penulis di balik kesuksesan Switchover.
Awal Mula Perjalanan Menulis

Mikeindialima2 mulai menulis sejak SMA, saat menghadapi masa-masa sulit akibat harus pindah dari kampung halamannya dari Buol ke Gorontalo.
"SMA adalah masa terberat saya. Apalagi di kelas 10, ketika saya pertama kali pindah dari Buol ke Gorontalo untuk menuntut ilmu. Saya tinggal terpisah dari orang tua dan teman-teman beken saya, satu-satunya yang saya miliki adalah saudara perempuan saya. Tapi dia bahkan tidak tahu apa yang saya alami di sekolah. Saya tipe siswa yang duduk di sudut bersama orang-orang yang kurang perhatian dari guru. Saya tidak pintar dan bahasa Inggris saya yang terjelek pada saat itu. Saya juga dikasih uang pas-pasan untuk membeli roti di kantin." ungkapnya saat diwawancarai tim pantau.com.
Baca juga: Memahani Realisme Magis dan Sejarah Indonesia Lewat Novel 'Cantik Itu Luka' Karya Eka Kurniawan
Ia juga berbagi kisah tentang masa-masa sulit ketika dirinya dibully di sekolah, saat ia merasa terasing dan tidak memiliki banyak teman. Pengalaman pahit itu justru menjadi titik balik yang membawanya menemukan dunia menulis sebagai cara untuk mengekspresikan dirinya.
“Hal yang paling saya ingat adalah dibully oleh salah satu anak laki-laki di kelas, dia melihat saya sebagai benalu. Bahkan dulu, hanya karena kami memakai baju dengan warna yang sama, dia cepat-cepat menggantinya karena tidak ingin terlihat memakai baju yang warnanya sama dengan si nerd ini. Tapi saya mulai mengubah diri saya ketika kelas 11, saya bertemu orang-orang baik di kelas, dan teman sekelas saya memperkenalkan saya dengan Wattpad untuk pertama kalinya. Setelah itu, saya mulai menulis di laptop kakak saya karena saya merasa tidak ada lagi yang bisa dibanggakan.”
“Menulis adalah satu-satunya keterampilan yang saya miliki. Dan saat itu, meskipun saya tahu itu tidak mungkin, saya masih berharap suatu saat buku saya bisa diterbitkan di Gramedia dan difilmkan. Dan pada akhirnya impian itu terwujud.”

Inspirasi di Balik Switchover dan Perjalanannya ke Layar Kaca

Novel Switchover lahir dari keinginan pribadi Mikeindialima2 untuk bisa pergi ke luar negeri. Karena mimpi tersebut belum terwujud, ia menuangkannya ke dalam cerita fiksi.
“Sejak dulu, saya sangat berkeinginan untuk pergi ke luar negeri, entah tinggal untuk sekolah atau bekerja di sana. Karena keinginan itu sulit saya gapai pada saat itu, saya akhirnya hanya bisa berimajinasi dan menuangkannya dalam cerita. Pada dasarnya, dalam cerita Switchover saya menggambarkan pengalaman seorang gadis ketika dia tinggal di luar negeri dan meninggalkan segalanya di Indonesia. Bagaimana dia bertemu dengan orang-orang baru, menjalin pertemanan dan hubungan, serta tentu saja dengan bumbu-bumbu yang saya tambahkan untuk membuat ceritanya semakin menarik dan menantang. Selain lahir dari imajinasi dan keinginan diri sendiri, tulisan saya juga mendapatkan banyak pengaruh dari novel terjemahan yang saya baca dan series-series Amerika di Netflix yang saya nonton."
Saat mendapat kabar bahwa Switchover akan diadaptasi menjadi serial, ia mengaku sempat terkejut karena menurutnya Switchover bukan tipikal fiksi remaja pada umumnya.
Baca juga: Mengupas It Ends With Us: Kisah Cinta, Luka, dan Penemuan Jati Diri
“Perasaan saya ketika tau Switchover akan dibuat series, awalnya kaget karena cerita Switchover bukan tipikal fiksi remaja pada umumnya yang sering kita baca berlatar di sekolah negeri atau swasta Indonesia. Cerita yang saya angkat lebih gelap dan mengambil latar luar negeri sehingga hal pertama yang saya pikirkan ketika mendapatkan tawaran adalah mustahil ini bisa divisualisasikan di Indonesia. Tapi, setelah dipikirkan beberapa kali, saya akhirnya mengambil keputusan untuk memberikan Screenplay Film kesempatan. Keputusan itu diambil tanpa rasa penyesalan dan saya senang. Meskipun hasilnya jauh dari yang saya dan pembaca inginkan, saya selalu mengingatkan pembaca saya untuk memberikan tiga ruang pada cerita saya, yakni versi Wattpad, Novel, dan Series. 3 hal ini berbeda dan saya ingin mereka memahami itu.”
Ketika ditanya apakah dirinya masih aktif menulis, ia mengungkapkan bahwa saat ini sedang dalam masa hiatus karena kesibukan pekerjaan yang menyita waktu. Namun, ia menegaskan bahwa kecintaannya terhadap menulis tidak pernah pudar. Jika nanti memiliki waktu luang yang cukup, dirinya berencana untuk kembali menyelesaikan cerita-cerita yang masih tertunda serta menuangkan ide-ide baru yang telah lama ada dalam imajinasinya.
“Untuk sekarang masih hiatus karena fokus kerja. Jika saya memiliki waktu luang yang banyak, saya akan mulai menyelesaikan cerita-cerita yang masih tertunda dan juga menulis cerita baru yang sudah lama ada di dalam imajinasi saya.” jelasnya.
Sempat Buka Sesi Mentoring untuk Penulis Teen
Sebagai penulis yang berpengalaman, Mikeindialima2 memiliki kesempatan berharga untuk berbagi ilmu dan wawasan dalam dunia menulis, khususnya di genre Teen, bagi para penulis pemula. Dengan pengalaman yang telah ia kumpulkan selama bertahun-tahun, dirinya tidak hanya membagikan teknik dan tips menulis, tetapi juga memberikan motivasi serta panduan agar para penulis muda dapat mengembangkan kreativitas mereka dan lebih percaya diri dalam menghasilkan karya.
Baca juga: Norwegian Wood Karya Haruki Murakami, Kisah Saat Cinta Bertemu dengan Kenangan yang Menyakitkan
“Kebetulan saya kenal dekat dengan salah satu penulis yang juga founder penerbit Blackswan_Books, Kak Putrilagilagi. Di lingkungan yang kami tekuni, kami sering mendengar dan melihat banyak anak-anak muda yang sering mengalami masalah yang sama dan menanyakan hal yang sama ke saya dan kak Putrilagilagi. Oleh sebab itu, kami berdua kepikiran untuk membuka sesi mentoring di mana kami bisa mengumpulkan orang-orang yang ingin belajar dari awal sampai bisa menerbitkan buku. Jadi, pada dasarnya komunitas TeenPen Exchange adalah solusi yang berusaha kami berikan untuk anak-anak remaja yang ingin meraih mimpinya sebagai penulis.”
Lebih lanjut, Mikeindialima2 juga berbagi informasi mengenai cara mengikuti sesi mentoring tersebut, termasuk proses pendaftaran, jadwal pembukaan batch baru, serta manfaat yang bisa didapatkan oleh para peserta dalam mengasah kemampuan menulis mereka.
“Untuk cara masuknya, bisa menunggu setiap bulan sekali ketika batch pendaftaran dibuka. Ini bisa dipantengin di IG Teen Pen Exchange @teenpen_exchange. Tapi, untuk sekarang komunitasnya masih belum berjalan karena saya dengan Kak Putri masih fokus dengan pekerjaan yang harus kami prioritaskan.” pungkasnya.
Prinsip dalam Menulis dan Mengatasi Writer’s Block
Terkait kunci sukses dalam menulis fiksi, ia menekankan bahwa baginya keberhasilan seorang penulis terletak pada kemampuannya untuk membawa pembaca masuk ke dalam dunia imajinasi yang diciptakan. Menurutnya, keberhasilan sebuah cerita tidak hanya terletak pada keindahan diksi atau dialog, tetapi juga pada seberapa kuat sebuah cerita mampu hidup dalam benak pembaca. Prinsip ini selalu ia terapkan dalam setiap karyanya, dengan menulis secara tulus dan menyelesaikan setiap cerita yang ia mulai.
“Apa yang saya anggap sebagai kunci sukses dalam menulis fiksi adalah kemampuan untuk memasuki dunia imajinasi pembaca. Menurut saya, keahlian seorang penulis tidak hanya terletak pada kemampuan menyusun sajak, merangkai rima, atau menulis kalimat dan dialog yang indah. Lebih dari itu, keberhasilan seorang penulis terukur pada seberapa mampu ia menghadirkan gambaran yang jelas, yang bisa hidup dalam benak pembaca. Jika seorang penulis mampu melakukan itu, maka dia telah berhasil menyampaikan makna ceritanya dengan baik. Prinsip inilah yang selalu saya terapkan dalam karya-karya saya.” jelasnya.
Baca juga: Menelisik Keindahan Sastra dan Sejarah dalam Novel Laut Bercerita
“Jika dibandingkan dengan penulis-penulis besar di luar sana, saya merasa tulisan saya masih jauh dari sempurna. Namun, hal itu tidak membuat saya berkecil hati. Sebaliknya, saya terus berusaha menulis dengan cara yang sederhana, namun dengan ketulusan untuk menyelesaikan cerita. Karena saya percaya, sebuah buku tidak akan pernah menjadi buku sejati jika ceritanya tidak tuntas. Itulah sebabnya, prinsip pertama yang saya pegang dalam menulis adalah menyelesaikan tulisan, sekecil apapun itu. Seiring berjalannya waktu, saya terus belajar, berusaha meningkatkan kemampuan menulis saya, agar karya saya bisa berbicara lebih dalam kepada pembaca.”

Saat ditanya mengenai rencana menulis novel lain di luar Switchover, ia mengaku sedang memiliki banyak ide yang ingin ia kembangkan. Ia bahkan berencana untuk keluar dari zona nyamannya dan mencoba menulis dalam genre yang belum pernah ia tekuni sebelumnya.“Iya, sekarang lagi banyak ide untuk menulis selain Switchover. Saya juga lagi mencoba keluar dari zona nyaman, lagi belajar menulis cerita yang belum pernah saya tulis sebelumnya, yakni genre Fantasi.”
Untuk mengatasi writer’s block, ia biasanya beristirahat dan mencari inspirasi dengan menonton atau membaca. “Kalau lagi ngalamin writer’s block biasanya saya istirahat dulu, refreshing. Karena kalau lagi buntu, susah buat mikir. Biasanya setelah istirahat beberapa hari, inspirasi menulisnya datang lagi, dan saya lanjut nulis lagi.”
Baca juga: 5 Rekomendasi Novel Karya Gabriel García Márquez yang Wajib Dibaca
Sebagai pesan untuk penulis pemula, ia menekankan pentingnya keberanian untuk memulai.
Tidak ada satu manusiapun yang lahir di dunia bisa langsung menciptakan diksi yang sempurna. Oleh karena itu, jika temen-temen punya impian untuk menjadi seorang penulis, jangan takut untuk mencoba. Meskipun kita tidak memiliki pembaca, itu adalah pengalaman dan proses dalam mencapai tujuan. Tanamkan dalam benak bahwa, menulis adalah untuk diri sendiri, bukan untuk orang lain. Pembaca hanyalah bonus ketika kita bisa mencintai karya kita sendiri.
Dengan perjalanan panjangnya, Mikeindialima2 membuktikan bahwa mimpi bisa menjadi kenyataan jika kita terus berusaha dan tidak menyerah. Dari sekadar pelarian saat SMA, menulis kini telah menjadi bagian penting dalam hidupnya. Ia berhasil membuktikan bahwa dengan tekad, kerja keras, dan dedikasi, karyanya bisa berkembang dan diapresiasi banyak orang. Kini, ia telah menjadi penulis yang karyanya tidak hanya dikenal di dunia literasi, tetapi juga berhasil menembus industri hiburan tanah air, menginspirasi banyak calon penulis muda untuk berani mengejar impian mereka.
- Penulis :
- Latisha Asharani
- Editor :
- Latisha Asharani