HOME  ⁄  Lifestyle

Era Digital Menuntut Passion sebagai Fondasi Utama untuk Terus Berkembang

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Era Digital Menuntut Passion sebagai Fondasi Utama untuk Terus Berkembang
Foto: (Sumber: Ilusterasi - Kanan ke kiri) Najwa Shihab, Nicholas Saputra, Raditya Dika, dan moderator Timothy Marbun dalam sesi Dialog Generasi pada acara Generasi Campus Roadshow 2025 bertema “Passion in Action: Chasing What Moves You” di Auditorium Universitas Sumatera Utara (USU), Medan, Rabu (19/11). (ANTARA/HO-).)

Pantau - Era digital menempatkan passion sebagai faktor kunci dalam mencapai dan mempertahankan kesuksesan, di tengah anggapan umum bahwa kecerdasan, keberuntungan, atau koneksi menjadi penentu utama keberhasilan seseorang.

Passion sebagai Pembeda Kesuksesan

Dalam artikel telaah yang ditulis Dr Joko Rurianto, ST, MM dan dipublikasikan pada Kamis, 18 Desember 2025, dijelaskan bahwa kesuksesan merupakan impian banyak orang, namun jalannya sering kali tidak lurus dan penuh tantangan.

Tulisan tersebut menekankan bahwa penelitian dan pengalaman menunjukkan adanya satu faktor pembeda utama yang kerap diabaikan, yakni passion.

Passion dijelaskan bukan sekadar hobi atau kesenangan sesaat, melainkan dorongan mendalam yang membuat seseorang menikmati proses, mampu bertahan menghadapi tantangan, serta terus berinovasi.

Seseorang yang memiliki passion bekerja bukan hanya demi hasil akhir, tetapi karena mencintai proses yang dijalani, sehingga setiap langkah terasa bermakna dan bukan sekadar kewajiban.

Motivasi Intrinsik dan Bukti Penelitian

Artikel ini mengutip pemikiran ahli motivasi asal Amerika Serikat, Daniel Pink, yang menjelaskan konsep motivasi intrinsik dalam bukunya Dorongan.

Motivasi intrinsik diartikan sebagai motivasi yang lahir dari dalam diri, bukan karena imbalan eksternal, dan disebut sebagai pendorong utama kinerja yang berkelanjutan.

Daniel Pink menegaskan bahwa motivasi intrinsik terdiri dari tiga elemen penting, yakni kebebasan memilih bidang yang dicintai, dorongan untuk terus meningkatkan kemampuan, serta rasa bahwa pekerjaan memiliki tujuan yang jelas.

Ketiga elemen tersebut saling melengkapi dan membentuk fondasi kuat bagi individu untuk terus berkembang di era digital.

Artikel ini juga mengutip penelitian Harvard Business Review yang menunjukkan bahwa karyawan yang bekerja sesuai passion memiliki produktivitas 2,5 kali lebih tinggi, cenderung lebih bahagia, serta memiliki kesehatan mental yang lebih baik.

Pendapat Steve Jobs turut disertakan dalam tulisan tersebut, dengan pernyataannya, "Satu-satunya cara untuk melakukan pekerjaan hebat adalah dengan mencintai apa yang kamu lakukan," yang menegaskan bahwa cinta terhadap pekerjaan menjadi bahan bakar kreativitas dan inovasi.

Tulisan ini mengajak pembaca untuk tidak semata mengejar angka dan status, melainkan menjadikan passion sebagai fondasi kesuksesan jangka panjang di era digital.

Penulis :
Aditya Yohan