Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pelajaran Penting dari Kasus Cuitan 'Allahmu Lemah' Ferdinand Hutahaean

Oleh Aries Setiawan
SHARE   :

Pelajaran Penting dari Kasus Cuitan 'Allahmu Lemah' Ferdinand Hutahaean

Pantau.com - Penyidik Bareskrim Polri menetapkan Ferdinand Hutahaean sebagai tersangka kasus ujaran kebencian bermuatan SARA. Eks politikus Partai Demokrat itu pun langsung ditahan di rutan Mabes Polri.

Direktur The Community Of Ideological Islamic Analyst (CIIA), Harits Abu Ulya dalam keterangannya kepada Pantau.com, mengatakan publik tetap memantau. Namun, biarkan proses hukum berjalan sesuai sistem yang ada.

"Jika pun si Ferdinand tidak terima dengan status tersangka dan penahanannya, maka bisa lewat jalur praperadilan," ujar Harits, Selasa, 11 Januari 2022.

Kata Harits, publik perlu beri dorongan dan kesempatan penegak hukum bekerja profesional, dan biarkan pengadilan yang memutuskan.

Baca juga: Kronologi Kasus Ferdinand Hutahaean hingga Dijebloskan ke Sel Tahanan

Pelajaran pentingnya dalam kasus cuitan Ferdinand, kata Harits adalah, setiap orang bebas mengekspresikan apa saja yang ada di dalam hati dan pikirannya.

"Tapi ingat, jika substansinya negatif, menabrak norma agama dan rambu-rambu hukum, maka itu adalah penyakit sosial yang harus diamputasi dengan berbagai pendekatan. Mulai dari cara yang lunak sampai pada law enforcement perlu ditegakkan," tuturnya.

Harits menegaskan, meski memiliki kebebasan, namun ruangnya tetap harus dibatasi olah norma agama dan hukum positif yang berlaku. Dan, itu berlaku bagi siapa pun, tanpa pandang bulu.

"Karena rakyat perlu menumbuhkan keadaban dan peradaban yang positif konstruktif di ruang publik," ujarnya.

Oleh karena itu, kata Harits, setiap orang, terutama pejabat dan para tokoh, perlu memberi contoh soal etika, keadaban, integritas dan moral di ruang publik, untuk Indonesia yang damai.

rn
Penulis :
Aries Setiawan