Pantau.com - Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring meminta Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) tidak membawa kebencian Pilkada DKI 2017 ke ajang Pilpres 2019. Seperti diketahui, PA 212 turut berperan dalam pemilu nanti dengan berada di dalam koalisi Prabowo Subianto.
"Ya silakan saja namanya negara demokrasi. Alumni 212 itu kan bukan suatu organisasi ya, itu paguyuban, saya merasa itu hak mereka untuk menyuarakan," ucap Tifatul di Komplek Parlemen, Senayan, Selasa (24/7/2018).
Baca juga: PKS Tak Akan Tinggalkan Koalisi Meski Gerindra-Demokrat Makin Mesra
"Tapi saya sebagai salah seorang warga negara berharap janganlah sampai semangat kebencian maaf ya karena Pilkada DKI menumbuhkan luka. Jangan sampai berlarut-larut terus. Kapan selesainya," ujarnya.
Sekadar informasi pada Senin malam, 23 Juli 2018, PA 212 menggelar pertemuan dengan sejumlah partai pendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Ketua Dewan Penasehat merangkap Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, Sekjen PAN Eddy Soeparno, serta Sekjen PBB Afriyansyah Noer turut hadir dalam pertemuan itu. Namun perwakilan PKS tak hadir.
Baca juga: Peluang Jadi Cawapres Prabowo Semakin Tipis, Akankah PKS Legowo?
Tifatul menjelaskan alasan mengapa partainya absen dalam pertemuan yang dihadiri Prabowo Subianto itu. Menurutnya, PKS tak mau kelihatan menonjol.
"Kalau kita dengar temen-temen PA 212 komunikasi jalan, cuma kita enggak ingin menonjol-nonjolkan dirilah," pungkasnya.
- Penulis :
- Adryan N
