billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Donasi dari Pengusaha PHP Tak Kunjung Tiba, Masjid Al Fatah Sragen yang Dirobohkan kini Mangkrak

Oleh Desi Wahyuni
SHARE   :

Donasi dari Pengusaha PHP Tak Kunjung Tiba, Masjid Al Fatah Sragen yang Dirobohkan kini Mangkrak

Pantau.com - Sungguh malang nasib warga Dukuh Kowang, Desa Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, karena tempat ibadah mereka sudah luluh lantak di bulan ramadan ini. 

Masjid Al-Fatah kini sudah rata dengan tanah. Bangunan seluas 9x9 meter persegi itu dirobohkan usai dijanjikan pengusaha asal Jakarta membangun masjid yang lebih megah. Ketua panitia pembangunan Masjid Al-Fatah, Agus Pudiyono, mengatakan semenjak awal pembicaraan pembangunan masjid hingga bangunan lama dirobohkan sudah disepakati bersama Pengusaha tersebut. 

Menurut Agus, Pengusaha yang akhirnya dinilai pemberi harapan palsu alias PHP itu mengaku masih siap memenuhi janji yang pernah terucap.

"Kemarin pengusaha itu telepon saya. Baru kali ini saya dihubungi langsung oleh beliau, katanya akan bertanggung jawab dengan janjinya. Kemarin memberi tambahan Rp15 juta," kata Agus dilansir detikcom, Senin, 4 April 2022.

Agus menyebut, Pengusaha itu memberi tambahan karena sebelumnya, sang dermawan itu pernah menyumbang Rp10 juta lewat 'orang dekatnya'. Oleh orang tersebut, Agus diberi penjelasan bahwa bisnis keluarga pengusaha tersebut bangkrut. 

"Katanya bisnis ke-tiga anaknya sedang bangkrut bersamaan. Sebenarnya dananya sudah ada, tapi digunakan untuk anaknya dulu," kata Agus.


Mengapa Masjid Al-Fatah Dirobohkan?  

Agus kemudian mengungkap cerita awal masjid yang merupakan pusat kegiatan ibadah umat Islam warga Kowang dirobohkan 1,5 bulan lalu. Cerita ini berawal ketika warga ingin merenovasi masjid karena ada beberapa titik yang sudah rusak.

Kemudian 3 bulan lalu, ada warga setempat yang memiliki kenalan pengusaha dari Jakarta yang bersedia mendanai seluruh kebutuhan pembangunan. Namun, dana dari donatur tersebut tak kunjung cair.

"Memang awalnya masjid butuh renovasi. Ada warga punya kenalan pengusaha itu. Karena masjid sudah ada sejak 1991, katanya sekalian dibangun ulang saja, beliau sanggup mendanai," ujarnya.

Sebelum merobohkan masjid, panitia terlebih dahulu membuat desain masjid secara profesional. Anggaran pembangunan masjid terhitung sekitar Rp1,3 miliar.

"Setelah gambar jadi, diperkirakan masjid selesai dalam 5-6 bulan. Setelah dirobohkan, dana baru cair Rp10 juta. Warga harap-harap cemas, karena sudah terlanjur dirobohkan," ujar dia.

Namun warga tak lantas menghentikan progres pembangunan. Melalui donasi, pembangunan tetap dimulai menggunakan jasa kontraktor.

"Kami cari cara agar pembangunan bisa berjalan. Kami buka donasi, kami pasang kotak infak di depan masjid, sama kami buka donasi di kitabisa.com. Kami sengaja pakai kontraktor agar bisa ditalangi dulu," ujar Agus.

Hingga hari ini, kata dia, terkumpul dana sekitar Rp300 juta. Pembangunan masjid masih dalam proses pengerjaan fondasi. Proses ini cukup lama karena harus menguruk lahan yang cukup dalam.

"Dulu kan ukurannya 9x9 meter, sekarang 12x15 meter. Yang belakangnya harus dipasang talut dulu, kemudian diuruk tanah lagi. Untuk menguruk saja mungkin butuh Rp 300 jutaan," katanya.

Masjid ini didesain satu lantai dengan sebuah menara di depannya. Selain untuk Salat, terdapat ruangan untuk anak-anak belajar mengaji, serta tempat tinggal untuk guru agama masyarakat setempat.


Penulis :
Desi Wahyuni