Pantau.com - Ratusan massa yang tergabung dari Aliansi Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) baru tiba di depan gedung DPR/MPR RI Jakarta sekitar pukul empat sore. Massa yang didominasi almamater putih ini memborder barisan aksi sambil menyanyikan yel-yel.
Kedatangan KAMMI bersamaan dengan ricuhnya aksi massa di DPR. Kericuhan dimulai dari pendemo yang tidak mengenakan almamater atau mahasiswa "bodong". Berdasarkan pantauan tim Pantau.com, ada berapa tuntutan aksi aliansi KAMMI yang dirangkum diantaranya:
1. Menolak perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) baru
2. Menolak Jokowi tiga periode menjadi Presiden
3. Menolak kenaikan harga bahan pokok
4. Menolak kenaikan PPN 11 persen
5. Turunkan harga BBM
Sebelumnya, mahasiswa "bodong" ini nekat melempari petugas yang berjaga didalam Gedung DPR RI Senayan Jakarta dengan batu dan benda-benda keras lainnya. Hal ini langsung memicu pendemo lainnya untuk beraksi.
Selain melempari petugas, massa mahasiswa "bodong" ini juga mencoba membakar pagar Gedung DPR RI dengan ban bekas, sehingga asap hitam mulai terlihat membumbung tinggi di depan gerbang utama Gedung DPR RI.
Untuk meredam aksi anarkis massa, petugas menembakkan water cannon dan gas air mata ke arah massa mahasiswa "bodong".
Berhasil memecah konsentrasi massa, petugas kepolisian kemudian bergerak keluar dari dalam Gedung DPR RI untuk mensterilkan gerbang utama DPR RI.
Sekitar pukul lima sore, kawasan Senayan diguyur hujan lebat dan angin kencang. Perlahan massa membubarkan diri.
- Penulis :
- Desi Wahyuni
