Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Driver Ojol Ngaku Diserang Klitih, Ternyata Hoax Berbohong karena Takut Istrinya Marah Gegara Pulang Mabok

Oleh Desi Wahyuni
SHARE   :

Driver Ojol Ngaku Diserang Klitih, Ternyata Hoax Berbohong karena Takut Istrinya Marah Gegara Pulang Mabok

Pantau.com - Ternyata hoax, postingan tentang kejahatan jalanan atau klitih yang menimpa driver ojek online di Jogja sempat viral di media sosial. Hal ini membuat polisi turun tangan untuk melakukan penyelidikan. Setelah diurut kronologi dan pengakuannya, ujung-ujungnya abang ojol berbohong ke publik karena sedang mabok dan takut ditanya istri.

Apa alasan driver ojol tersebut menyebarkan hoax? Berikut beberapa faktanya.

Informasi tentang dugaan kejahatan jalanan atau dikenal juga dengan istilah klitih viral disebut terjadi di pertigaan sebelah barat swalayan Mirota Kampus Jogja, Jumat, 15 April 2022. Menurut info para pelaku berjumlah 4 orang mengendarai 2 kendaraan bermotor.

Informasi ini diposting di antaranya di akun Instagram @jogja_ig dengan keterangan sebagai berikut:

Semoga lekas sembuh, mudah² an para pelaku lekas tertangkap

Postingan tersebut sudah menuai 5.341 like serta diserbu berbagai komentar warganet. Sementara, informasi yang sama diunggah oleh akun Hola*** di grup Facebook Info Seputar Grab Jogja dengan keterangan sebagai berikut:

Buat temen" yang suka ngalong, trs berhati" dan waspada gih,, ini kejadian td pagi jam 03.51, di pertigaan Barat mirota kampus, Jln yg menuju rs sarjito, korban berpapasan 4 orang pelaku pkai 2 motor, korban ga tau klo 2 motor pelaku balik arah buat ngejar dan menganiaya korban.

Pada dua postingan di atas, disertakan pula foto-foto seorang driver ojol dengan luka lebam pada matanya.

Endingnya seorang pemuda berinisial AK (25) warga Gedongtengen, Yogyakarta harus berurusan dengan kepolisian. Sebab, dia diduga menyebarkan berita bohong dengan menyebut menjadi korban kejahatan jalanan di simpang 3 barat Mirota Kampus.

"Yang viral adalah adanya seorang laki-laki yang berprofesi sebagai pengemudi ojek online 'S' yang mengantar makanan bahwa yang bersangkutan menjadi korban kejahatan jalanan atau yang lagi trending saat ini disebut klithih walaupun klithih itu salah kaprah," kata Dirreskrimum Polda DIY Kombes Ade Ary Syam Indradi saat rilis kasus di Mapolres Sleman, Sabtu, 16 April 2022.

Ade Ary menerangkan cerita AK menjadi korban kejahatan jalanan itu viral di berbagai grup Facebook dan beberapa akun Instagram. Dalam beberapa postingan itu istri AK yakni wanita berinisial M juga turut berkomentar dan menjelaskan kejadian yang menimpa suaminya.

"Bahwa dia (AK) dicegat oleh 4 motor di daerah Blimbingsari hari Rabu 13 April 2022 sekira jam 1 hingga 2 (dini hari) dicegat 4 motor terdiri dari 8 orang tanpa ada sebab musabab dilakukan penganiayaan terhadap dirinya katanya, dengan menggunakan alat. Ada yang membawa senjata tajam, tapi alat yang digunakan untuk menganiaya dirinya adalah sejenis kunci inggris," urainya.

Polisi kemudian menyelidiki peristiwa itu dan menemukan fakta tidak ada kejadian seperti yang menimpa AK.

"Setelah melakukan penyelidikan di tempat yang diduga TKP, kami mendapat bantuan dari Kepala Dukuh dan saksi yang menyatakan tidak ada kejadian yang disebutkan di akun medsos tadi, ternyata tidak ada kejadian itu. Bahkan saksi di lapangan menjelaskan bahwa mereka patroli dini hari," sebut Ade.

Pihaknya pun kemudian melakukan penelusuran hingga akhirnya mendapatkan identitas AK. Ade menyebut jika AK dari proses prarekonstruksi berbohong kepada polisi, dan menegaskan jika AK adalah korban kejahatan jalanan.

Driver ojol akui bohong

Namun, seiring berjalannya waktu banyak kejanggalan yany muncul. AK pun pada akhirnya mengakui jika berbohong dan cerita yang dia buat tidak benar.

"Proses prarekonstruksi berjalan terus setelah menemui berbagai kejanggalan akhirnya AK ini mengaku bahwa cerita yang dia buat itu adalah bohong, tidak benar," kata Ade.

Dari hasil pemeriksaan selanjutnya, akhirnya terungkap kronologi kejadian yang sesungguhnya. Faktanya, AK babak belur karena berkelahi dengan rekannya yakni AP (25) warga Depok, Sleman.

"Kronologi yang sebenarnya adalah diawali Selasa 12 April sekira jam 23.00 WIB AK berkumpul bersama 3-4 orang rekan lainnya dan diantaranya adalah saksi AP," ucap Ade.

Saat berkumpul itu, mereka mengonsumsi minuman keras jenis gedang kluthuk. Saat mengonsumsi itu lah terjadi keributan antara AK dan AP hingga mengakibatkan AK babak belur.

"Sambil mengonsumsi mereka ribut antara AK dan AP. Saat AP menceritakan keluh kesahnya, AK menyela dan AP tidak terima akhirnya AP memukul AK mengenai mata AK yang akhirnya ada lebam. Ini lah fakta sesungguhnya yang terjadi," tegasnya.

Kebohongan yang dibuat AK dimulai ketika dia pulang ke rumah dan bertemu M, istrinya karena masih dalam pengaruh alkohol.

"Karena motif AK ngomong ke mana-mana terutama istrinya karena takut dimarahi istrinya dianggap tidak bekerja, dianggap main-main. Karena sejak Selasa, 13 April jam 23.00 WIB sampai subuh mereka minum," katanya.

Mantan Kapolresta Tangerang itu menegaskan jika permasalahan ini sangat serius. Ade Ary menyebut berita bohong ini layaknya virus yang cepat menyebar.

"Kami tegaskan ini permasalahan yang sangat serius. Karena berita bohong ini sudah viral, kecepatannya sudah seperti virus yang menyebar di kalangan netizen yang membuat situasi tidak menjadi lebih baik di DIY seolah terjadi kasus yang meresahkan masyarakat," katanya.

rn
Penulis :
Desi Wahyuni