
Pantau.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) Bintang Puspayoga mengecam keras kasus sodomi atau pencabulan terhadap 15 santri laki-laki di Pengalengan, Jawa Barat.
Bintang mendorong penegak hukum bisa menjerat pelaku yang merupakan seorang guru ngaji dengan hukuman berat sesuai dengan UU 17 Tahun 2016.
"Kekerasan seksual yang dilakukan guru ngaji sangat keji dan tidak bisa ditolerir. KemenPPPA berharap kasus ini dapat dituntaskan dan hukum ditegakkan agar korban mendapatkan keadilan," tegas Menteri PPPA, dalam keterangan persnya, Senin, 18 April 2022.
Pelaku berinisial SN (33), guru ngaji di Kecamatan Pengalengan, Kabupaten Bandung. Aksi bejat SN diketahui sudah berlangsung sejak 2017. Korbannya mencapai puluhan anak.
Bintang sangat menyesalkan, seorang guru ngaji yang seharusnya jadi teladan, panutan dan mendidik dengan ilmu agama justru melakukan perbuatan tercela terhadap siswa didiknya.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kabupaten Bandung, yang melakukan penjangkauan dan pendampingan saat pemeriksaan oleh penyidik kepada korban.
Selanjutnya, UPTD PPA akan melakukan asesmen psikologi dan monitoring perkembangan kasus serta rehabilitasi bagi korban serta memastikan proses reintegrasi berjalan dengan baik.
"Kemen PPPA akan memastikan berlangsungnya pendampingan terhadap korban untuk memulihkan trauma yang dialaminya. Kami juga berharap, tidak ada stigma terhadap korban dan bahkan masyarakat harus mendukung, sehingga pemulihan dari trauma dapat berlangsung cepat," kata Bintang.
Menteri PPPA berharap orang tua dalam memilih pendidikan agama untuk anaknya agar lebih teliti dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Kemenag, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Islam.
"Kredibilitas penyelenggara pendidikan Alquran seharusnya dapat dilihat dari tempat diselenggarakannya pendidikan, kurikulum yang diberikan, dan pendidik yang memiliki kompetensi untuk memberikan pelajaran," tuturnya.
- Penulis :
- Aries Setiawan








