HOME  ⁄  Nasional

Gunung Merapi Berstatus Siaga setelah Semburkan Tujuh Kali Guguran Lava Pijar

Oleh Firdha Rizki Amalia
SHARE   :

Gunung Merapi Berstatus Siaga setelah Semburkan Tujuh Kali Guguran Lava Pijar

Pantau.com - Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) telah mengeluarkan tujuh kali guguran lava pijar ke arah barat daya pada Kamis, (28/4/2022).

BPPTKG mengatakan guguran lava pijar itu meluncur dengan jarak maksimum sejauh 2.000 meter (2 km) ke arah barat daya, mulai pukul 00.00 sampai 06.00 WIB.

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, selama periode pengamatan itu, Merapi juga mengalami 22 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-20 milimeter (mm) selama 24.4-146.1 detik, dua kali gempa hembusan dengan amplitudo 3 mm selama 11.4-11.7 detik.

Selanjutnya, delapan kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3-11 mm selama 4.8-11.6 detik, dan dua kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 26-65 mm selama 10.1-16.5 detik.

Cuaca di Merapi cerah dan berawan, pada Kamis pagi. Angin beertiup lemah ke arah timur dan suhu udara 14-19 derajat Celcius dengan kelembaban udara 63-86 persen, dan tekanan udare 586-687 milimeter air raksa (mmHg).

Dari hasil analisis BPPTKG periode 15 sampai 21 April 2022, pada kubah barat daya Merapi tidak teramati adanya perubahan ketinggian dan pada kubah tengah juga tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan.

Sepanjang periode tersebut volume kubah lava barat daya Merapi terhitung sebesar 1.672.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.582.000 meter kubik. Sampai saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Sungai Boyong (sejauh maksimal lima kilometer) serta Sungai Bedog, Krasak, Bebeng (sejauh maksimal tujuh kilometer) mengalami dampak guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi. 

Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi juga berdampak ke area sektor tenggara yang meliputi Sungai Woro (sejauh maksimal tiga kilometer) dan Sungai Gendol (sejauh lima kilometer).

Menurut Hanik Humaida, jika gunung api itu mengalami letusan eksplosif, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.

Penulis :
Firdha Rizki Amalia