Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Begini Tanggapan Demokrat Soal Rekomendasi Capres-Cawapres Versi Ijtima Ulama

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

Begini Tanggapan Demokrat Soal Rekomendasi Capres-Cawapres Versi Ijtima Ulama

Pantau.com - Partai Demokrat ikut angkat suara soal munculnya nama Ketua Majelis Syuro PKS Habib Salim Segaf dan ustad Abdul Somad yang direkomendasikan masuk bursa capres dan cawapres hasil rapat pleno Ijtima Ulama. 

Menanggapi hal itu, Ketua DPP Demokrat Jansen Sitindaon punya jawaban lain. Kendati ada rekomendasi sosok yang layak untu bertarung di Pilpres, tatap nantinya akan ditentukan oleh parpol koalisi.

"Yang kita tahu aturan mainnya itu kan partai politik yang mengusulkan calon presiden dan calon walil presiden. Formalnya kan gitu. Kalau kemudian ada suara-suara di luar partai ya kita dengar aja kan, kita pertimbangkan," kata Jansen ketika dihubungi Pantau.com, Minggu (29/7/2018). 

Baca juga: Nama Salim Segaf Direkomendasikan Ijtima Ulama, Ini Tanggapan PKS

Sementara untuk kandidat capres yang dipilih Ijtima Ulama yakni Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Jansen mengaku partainya tidak mempermasalahkan hal itu.

Menurutnya, Demokrat telah mengakui Prabowo Subianto sebagai capres sejak pertemuan Ketum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu dengan Ketum Gerindra itu di Jakarta, Minggu lalu. 

"Kalau kaitannya dengan partai Demokrat kan sudah jelas disampaikan Pak SBY yang datang dengan saya kemarin di Kuningan itu adalah calon Presiden," kata Jansen menirukan ungkapan SBY. 

Baca juga: Tak Ada Nama Habib Rizieq Hasil Pleno Ijtima Ulama, Kapitra Ampera Ancam Demo Besar

Ketika ditanya apakah usulan Ijtima Ulama tersebut akan masuk pada pembahasan internal koalisi partai, Jansen mengungkapkan hal itu tergantung dari keputusan Majelis Tinggi nanti. 

"Kalau di demokrasi kan ada mekanismenya. Kalau di demokrasi akan dibahas siapa capres siapa cawapres. Nanti diputuskan oleh forum Majelis Tinggi namanya. Tentu masukan dari pihak di luar partai, organisasi keagamaan, Ijtimak ulama itu kita dengar lah," pungkasnya. 

Penulis :
Widji Ananta