Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Megawati Khawatir Nasib Bangsa Indonesia jika Dirinya Meninggal

Oleh Muhammad Rodhi
SHARE   :

Megawati Khawatir Nasib Bangsa Indonesia jika Dirinya Meninggal
Pantau - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku khawatir terhadap kondisi bangsa Indonesia sepeninggal dirinya nanti. Hal itu disampaikan Megawati dalam Seminar Nasional dengan tema "Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta" pada 1 Juni 2022.

"Saya bilang sama..saya suka bahas banget, ngobrol sama Sekjen saya. Ini kok bangsaku kayaknya sudah terlalu nikmat dengan zona nyaman, To (Hasto Kristiyanto). Aku udah khawatir lho. Nanti suatu saat aku kalau udah enggak ada, terus piye To," kata Megawati sebagaimana dilihat dalam siaran virtual kanal YouTube Untirta Official, Jumat (3/6/2022).

Megawati mengungkapkan sejumlah keresahan. Termasuk langsung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Di antaranya pengelolaan sumber daya alam Indonesia yang belum maksimal.

"Saya ini banyak berbicara kepada beliau. Bapak, kita ini segala ada, Pak. Tapi riset kita itu maunya..orang Indonesia itu maunya terlalu pragmatis. Maunya gampang doang. Impor. Impor. Kenapa enggak ekspor," ujar Mega.

Megawati mengkritik impian untuk menjadi negara maju. Pasalnya impian itu tidak dibarengi dengan penjelasan-penjelasan detail untuk bisa menjadi negara maju.

"Semua negara kepingin maju. Kalau kita kepingin maju, tidak dilakukan, tidak ada niat, tujuannya bagaimana, tahapannya bagaimana, prosesnya lalu bagaimana, mau membuat kesepakatan musyawarah mufakat tidak pernah terjadi," sesal Mega.

Megawati menyoroti pertanian Indonesia yang belum maksimal. Ia mengaitkannya dengan ancaman krisis pangan di masa depan dan dampak fatal perubahan iklim.

"Nanti apa mau dijajah lagi? Apa mungkin? Mungkin. Karena kita masih punya kekayaan. Makanan. Di sana (negara asing) musim saljunya bertambah," ujar dia.

"Jadi pertanian kita bagaimana? Bisakah kita berdiri di atas kaki sendiri? Sangat bisa. Makanya dibuat BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional). Tadinya saya enggak mau To, ngomong didengar atau enggak," tandas dia.
Penulis :
Muhammad Rodhi