
Pantau - Basarnas Sulawesi Selatan resmi menutup operasi SAR KLM Ladang Pertiwi 2 yang tenggelam di Perairan Selat Makassar, pada Kamis, (26/5/2022).
"Maka dengan berat hati Operasi SAR kecelakaan KLM Ladang Pertiwi 2 tenggelam di Perairan Pulau Pemantauan, Liukang Kalmas, Pangkep dinyatakan ditutup pada hari ke-10, tanggal 6 Juni 2022," ujar Kepala Basarnas Sulsel, Djunaidi, saat jumpa pers di Posko Induk, Pelabuhan Paotere, Makassar, Senin, (6/6/2022).
Dari hasil operasi SAR yang berlangsung tujuh hari, kemudian diperpanjang tiga hari, total 10 hari, dilaksanakan dengan semaksimal mungkin, korban dinyatakan selamat 31 orang, empat orang meninggal dunia, dan 15 orang tidak ditemukan atau dinyatakan hilang dengan jumlah total penumpang kapal 50 orang.
Berdasarkan hasil identifikasi tim DVI Polda Sulsel di Rumah Sakit Bhayangkara kepada empat orang korban meninggal dunia, tiga di antaranya telah teridentifikasi dan satu jenazah masih dalam tahap identifikasi tim DVI Polda Sulsel di rumah sakit setempat.
Disampaikan kepada keluarga korban bahwa meskipun hari ini sudah ditutup, namun selama tiga hari ke depan tetap dilakukan pemantauan oleh Basarnas Sulsel dan berkoordinasi dengan VTS Makassar, agar menyampaikan kepada kapal yang melintas di perairan Pamantauang untuk melaporkan apabila menemukan tanda keberadaan korban.
Ia juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Kepala Basarnas RI, Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi, Kapolri dalam hal ini diwakili Kapolda Sulsel beserta Direktorat Polairud, Panglima TNI diwakili Kodam XIV Hasanuddin, Komando Operasi Udara II Lanud Hasanuddin, Dan Lantamal VI Makasar, Kepala Bakamla RI, Kesyahbandaran Utama Makassar dan Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.
Pada kesempatan itu Djunaidi mewakili tim SAR menyampaikan duka mendalam kepada keluarga korban yang dinyatakan meninggal dunia dan hilang atas tenggelamnya KLM Ladang Pertiwi 2.
"Semoga keluarga diberikan kesabaran dalam menghadapi kondisi ini," tuturnya
Selain itu, Djunaidi juga menyampaikan terima kasih kepada tim DVI Polda Sulsel yang telah membantu proses identifikasi korban serta seluruh potensi SAR, BPBD Sulsel, BPBD Pangkep dan organisasi SAR yang telah meluangkan waktunya ikut melaksanakan pencarian di Pelabuhan Paotere ini.
"Kami sampaikan bahwa upaya yang dilakukan oleh Basarnas bersama tim SAR Gabungan sudah sangat maksimal bekerja sejak diterimanya laporan kejadian hingga diperpanjang sampai hari ke-10," ucapnya menambahkan.
Proses pencarian melibatkan Kapal KN SAR Kamajaya 104 Basarnas, KRI Hasanuddin 366 TNI AL, KRI Malahayati 326 TNI AL, KRI Mandau 621 TNI AL, KRI Pulau Rapat 721 TNI AL, KNP 3590 Syahbadar Makassar, KN Singa Laut dan KN Kuda Laut Bakamla, KP Belibis 507 Polair, KN Granting KPLP serta kapal nelayan yang melintas di pulau Pamantauang. Helikopter Jelly Bell 429 Polairud, Heli Puma TNI AU, Pesawat TNI AL U6207 serta pesawat ATR KKP.
"Maka dengan berat hati Operasi SAR kecelakaan KLM Ladang Pertiwi 2 tenggelam di Perairan Pulau Pemantauan, Liukang Kalmas, Pangkep dinyatakan ditutup pada hari ke-10, tanggal 6 Juni 2022," ujar Kepala Basarnas Sulsel, Djunaidi, saat jumpa pers di Posko Induk, Pelabuhan Paotere, Makassar, Senin, (6/6/2022).
Dari hasil operasi SAR yang berlangsung tujuh hari, kemudian diperpanjang tiga hari, total 10 hari, dilaksanakan dengan semaksimal mungkin, korban dinyatakan selamat 31 orang, empat orang meninggal dunia, dan 15 orang tidak ditemukan atau dinyatakan hilang dengan jumlah total penumpang kapal 50 orang.
Berdasarkan hasil identifikasi tim DVI Polda Sulsel di Rumah Sakit Bhayangkara kepada empat orang korban meninggal dunia, tiga di antaranya telah teridentifikasi dan satu jenazah masih dalam tahap identifikasi tim DVI Polda Sulsel di rumah sakit setempat.
Disampaikan kepada keluarga korban bahwa meskipun hari ini sudah ditutup, namun selama tiga hari ke depan tetap dilakukan pemantauan oleh Basarnas Sulsel dan berkoordinasi dengan VTS Makassar, agar menyampaikan kepada kapal yang melintas di perairan Pamantauang untuk melaporkan apabila menemukan tanda keberadaan korban.
Ia juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Kepala Basarnas RI, Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi, Kapolri dalam hal ini diwakili Kapolda Sulsel beserta Direktorat Polairud, Panglima TNI diwakili Kodam XIV Hasanuddin, Komando Operasi Udara II Lanud Hasanuddin, Dan Lantamal VI Makasar, Kepala Bakamla RI, Kesyahbandaran Utama Makassar dan Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.
Pada kesempatan itu Djunaidi mewakili tim SAR menyampaikan duka mendalam kepada keluarga korban yang dinyatakan meninggal dunia dan hilang atas tenggelamnya KLM Ladang Pertiwi 2.
"Semoga keluarga diberikan kesabaran dalam menghadapi kondisi ini," tuturnya
Selain itu, Djunaidi juga menyampaikan terima kasih kepada tim DVI Polda Sulsel yang telah membantu proses identifikasi korban serta seluruh potensi SAR, BPBD Sulsel, BPBD Pangkep dan organisasi SAR yang telah meluangkan waktunya ikut melaksanakan pencarian di Pelabuhan Paotere ini.
"Kami sampaikan bahwa upaya yang dilakukan oleh Basarnas bersama tim SAR Gabungan sudah sangat maksimal bekerja sejak diterimanya laporan kejadian hingga diperpanjang sampai hari ke-10," ucapnya menambahkan.
Proses pencarian melibatkan Kapal KN SAR Kamajaya 104 Basarnas, KRI Hasanuddin 366 TNI AL, KRI Malahayati 326 TNI AL, KRI Mandau 621 TNI AL, KRI Pulau Rapat 721 TNI AL, KNP 3590 Syahbadar Makassar, KN Singa Laut dan KN Kuda Laut Bakamla, KP Belibis 507 Polair, KN Granting KPLP serta kapal nelayan yang melintas di pulau Pamantauang. Helikopter Jelly Bell 429 Polairud, Heli Puma TNI AU, Pesawat TNI AL U6207 serta pesawat ATR KKP.
#Makassar#Sulsel#Sulawesi Selatan#Tim SAR Gabungan#KM Ladang Pertiwi 02#Selat Makassar#Kapal Tenggelam#Basarnas#Tim SAR
- Penulis :
- Firdha Rizki Amalia