Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Puluhan Warga Mengungsi Akibat Tanah Bergerak di Lebak Banten

Oleh Firdha Rizki Amalia
SHARE   :

Puluhan Warga Mengungsi Akibat Tanah Bergerak di Lebak Banten
Pantau - Tanah bergerak yang terjadi di RT05/RW01 Desa Cilangkap, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menyebabkan enam rumah rusak berat sehingga sebanyak 30 warga dari enam kepala keluarga di wilayah tersebut mengungsi ke tempat aman.

"Semua warga mengungsi juga ada yang tinggal di rumah orang tua dan kerabat," kata Baharuddin (60), seorang tokoh warga Kalanganyar di Lebak, Selasa (14/6/2022).

Selain membuat enam rumah rusak berat, bencana itu juga membuat jalan yang menghubungkan antardesa ambles sepanjang 70 meter.

Berdasarkan informasi, tidak ada korban jiwa dalam bencana tanah bergerak yang terjadi pada Jumat (10/6/2022) pukul 18.30 WIB.

Korban bencana alam tersebut kini mengungsi sementara waktu ke tempat orang tua mereka dan kerabat lainnya, sebab rumah mereka tidak bisa ditempati kembali dan cukup membahayakan.

"Kami berharap pemerintah daerah dapat memberikan bantuan pembangunan hunian tetap (huntap) di relokasi yang terbebas dari ancaman bencana alam," kata Baharuddin.

Burhanuddin mengaku rumahnya juga terdampak tanah bergerak namun tidak rusak berat. Akan tetapi, dua rumah anaknya rusak berat hingga rata dengan tanah.

Menurut dia, tanah bergerak di wilayah itu pada Januari tercatat dua rumah rusak berat.

"Kami memperkirakan bangunan rumah anak saya itu akibat tanah bergerak mengalami kerugian hingga Rp400 juta," katanya.

Agus Reza Faisal selaku Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Lebak mengatakan hingga saat ini belum ada jawaban dari pemerintah daerah untuk alokasi pembangunan huntap bagi mereka yang terdampak tanah bergerak,

Namun, pemerintah daerah dalam waktu dekat akan memberikan bantuan dana tunggu hunian (DTH) sebesar Rp500 ribu/bulan untuk menyewa rumah.

BPBD Lebak juga tidak mendirikan tenda pengungsian, karena korban bencana alam menyepakati tinggal sementara di rumah orang tua dan kerabat.

"Kami berharap pemerintah daerah maupun provinsi dapat merelokasi mereka dengan hunian tetap di lokasi terbebas dari ancaman bencana alam, " katanya.

Camat Kalanganyar Cece Sahroni mengatakan masyarakat, khususnya yang tinggal di bantaran aliran sungai, agar meningkatkan kewaspadaan bencana alam menyusul curah hujan di daerah itu yang meningkat.

Saat ini, ribuan kepala keluarga tinggal di lokasi rawan bencana banjir, longsor, dan tanah bergerak.

"Kita ada enam desa yang langganan bencana alam, antara lain Desa Cilangkap, Aweh, Pasir Kupa, Kalanganyar, Cikatapis dan Sangiang Tanjung," katanya.
Penulis :
Firdha Rizki Amalia