Pantau - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Dia dilaporkan lantaran membagi Minyakita sambil meminta anaknya Futri Zulya Savitri agar dipilih pada Pemilu 2024.
"Kami dari LIMA Indonesia dan Katarakyat, melaporkan dugaan adanya praktik kampanye dengan fasilitas negara dan praktik politik uang dalam kampanye yang dilakukan Bapak Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan. Aktivitas pasar murah partai politik PAN di Lampung, Sabtu (9/7/2022) lalu," kata seorang aktivis sekaligus pengamat politik, Ray Rangkuti, Selasa (19/7/2022).
Dirinya mengatakan, video yang beredar aktivitas tersebut terindikasi politik uang. Pasalnya, bagi-bagi minyak goreng tersebut disertai ajakan memiliki Futri Zulya Savitri yang sekaligus janji untuk mendapatkan pembagian minyak goreng dalam dua bulan ke depan.
"Dua kalimat itu mengandung dua hal sekaligus. Satu kampanye untuk memilih seseorang dan yang kedua adanya politik uang dengan membagikan minyak goreng gratis yang akan dilakukan kembali dua bulan mendatang," ucapnya.
Ia menyebut UU Nomor 7/2017 tentang Pemilu pasal 280 ayat (1)h mengatur pejabat negara seperti menteri, yang sedang kampanye, dilarang menggunakan fasilitas pemerintah dan pasal 281 ayat (1)a menyatakan dilarang menggunakan fasilitas jabatannya. Ada pula larangan menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada peserta kampanye.
"Kami meminta Bawaslu agar memeriksa aktivitas Bapak Zulkifli Hasan terkait dua pelanggaran yang dimaksud. Kedua pelanggaran bersifat sangat tercela dan salah satunya yakni politik uang dalam pemilu termasuk pelanggaran serius dalam pemilu demokratis," katanya.
Diberitakan sebelumnya, video viral menampilkan Zulkifli Hasan tengah membagi-bagikan minyak goreng gratis ke ibu-ibu di warga Kecamatan Telukbetung Timur, Bandar Lampung, Lampung, Sabtu (9/7).
Dalam video tersebut, Zulhas yang mengklaim dirinya sebagai Ketum PAN dalam kegiatan tersebut meminta dukungan para penerima minyak goreng gratis tersebut untuk memilih anaknya Futri Zulya Safittri dalam Pemilu 2024.
"Kami dari LIMA Indonesia dan Katarakyat, melaporkan dugaan adanya praktik kampanye dengan fasilitas negara dan praktik politik uang dalam kampanye yang dilakukan Bapak Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan. Aktivitas pasar murah partai politik PAN di Lampung, Sabtu (9/7/2022) lalu," kata seorang aktivis sekaligus pengamat politik, Ray Rangkuti, Selasa (19/7/2022).
Dirinya mengatakan, video yang beredar aktivitas tersebut terindikasi politik uang. Pasalnya, bagi-bagi minyak goreng tersebut disertai ajakan memiliki Futri Zulya Savitri yang sekaligus janji untuk mendapatkan pembagian minyak goreng dalam dua bulan ke depan.
"Dua kalimat itu mengandung dua hal sekaligus. Satu kampanye untuk memilih seseorang dan yang kedua adanya politik uang dengan membagikan minyak goreng gratis yang akan dilakukan kembali dua bulan mendatang," ucapnya.
Ia menyebut UU Nomor 7/2017 tentang Pemilu pasal 280 ayat (1)h mengatur pejabat negara seperti menteri, yang sedang kampanye, dilarang menggunakan fasilitas pemerintah dan pasal 281 ayat (1)a menyatakan dilarang menggunakan fasilitas jabatannya. Ada pula larangan menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada peserta kampanye.
"Kami meminta Bawaslu agar memeriksa aktivitas Bapak Zulkifli Hasan terkait dua pelanggaran yang dimaksud. Kedua pelanggaran bersifat sangat tercela dan salah satunya yakni politik uang dalam pemilu termasuk pelanggaran serius dalam pemilu demokratis," katanya.
Diberitakan sebelumnya, video viral menampilkan Zulkifli Hasan tengah membagi-bagikan minyak goreng gratis ke ibu-ibu di warga Kecamatan Telukbetung Timur, Bandar Lampung, Lampung, Sabtu (9/7).
Dalam video tersebut, Zulhas yang mengklaim dirinya sebagai Ketum PAN dalam kegiatan tersebut meminta dukungan para penerima minyak goreng gratis tersebut untuk memilih anaknya Futri Zulya Safittri dalam Pemilu 2024.
- Penulis :
- renalyaarifin
