Pantau - Beredar dugaan bahwa Brigadir J alias Nopryansyah Yosua Hutabarat tewas dalam perjalanan dari Magelang menuju Jakarta. Hal tersebut tidak terbukti berdasarkan temuan hasil pemeriksaan Komnas HAM.
Komnas HAM justru mendapatkan temuan bahwa Brigadir J sempat bercengkrama dengan teman-temannya sesama ajudan Ferdy Sambo sebelum insiden penembakan.
"Forum tertawa-tawa itu, antara aide de camp (ADC) atau ajudan ya. Sebelum kematian, lokasinya di Jakarta," kata komisioner Komnas Ham, Choirul Anam, Rabu (27/7/2022).
"Itu ngobrol santai dan tertawa-tawa, siapa yang tertawa? termasuk Brigadir J. Jadi, kalau ini seolah-olahnya dibunuh dengan tertawa-tawa antara Magelang dan Jakarta itu sudah salah," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, kuasa hukum pihak keluarga Brigadir J alias Nopryansyah Yoshua Hutabarat datangi Bareskrim Polri terkait kasus kematian Brigadir J atas dugaan pembunuhan berencana. Bukti laporan berupa surat elektronik melalui chat WhatsApp terakhir keluarga dengan Brigadir J.
“Hari Jumat (8/7/2022) sekitar jam 10.00 WIB, almarhum masih aktif komunikasi dengan orang tua via WhatsApp,” kata kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak kepada wartawan, Senin (18/7/2022).
Dia menjelaskan bahwa Brigadir J sempat meminta izin kepada orang tuanya untuk tidak dihubungi dulu selama 7 jam dengan alasan ingin mengawal atasannya dari Magelang ke Jakarta. Namun, saat pihak keluarga mencoba menghubungi kembali, nomor handphone Brigadir J sudah tidak bisa lagi dihubungi.
“Jam 10.00 WIB minta izin mau mengawal atasan dengan perjalanan 7 jam untuk balik ke Jakarta. Setelah lewat 7 jam, keluarganya mencoba telpon kembali tapi enggak bisa ternyata sudah diblokir semuanya (ibu, ayah dan adik),” ucapnya.
Komnas HAM justru mendapatkan temuan bahwa Brigadir J sempat bercengkrama dengan teman-temannya sesama ajudan Ferdy Sambo sebelum insiden penembakan.
"Forum tertawa-tawa itu, antara aide de camp (ADC) atau ajudan ya. Sebelum kematian, lokasinya di Jakarta," kata komisioner Komnas Ham, Choirul Anam, Rabu (27/7/2022).
"Itu ngobrol santai dan tertawa-tawa, siapa yang tertawa? termasuk Brigadir J. Jadi, kalau ini seolah-olahnya dibunuh dengan tertawa-tawa antara Magelang dan Jakarta itu sudah salah," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, kuasa hukum pihak keluarga Brigadir J alias Nopryansyah Yoshua Hutabarat datangi Bareskrim Polri terkait kasus kematian Brigadir J atas dugaan pembunuhan berencana. Bukti laporan berupa surat elektronik melalui chat WhatsApp terakhir keluarga dengan Brigadir J.
“Hari Jumat (8/7/2022) sekitar jam 10.00 WIB, almarhum masih aktif komunikasi dengan orang tua via WhatsApp,” kata kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak kepada wartawan, Senin (18/7/2022).
Dia menjelaskan bahwa Brigadir J sempat meminta izin kepada orang tuanya untuk tidak dihubungi dulu selama 7 jam dengan alasan ingin mengawal atasannya dari Magelang ke Jakarta. Namun, saat pihak keluarga mencoba menghubungi kembali, nomor handphone Brigadir J sudah tidak bisa lagi dihubungi.
“Jam 10.00 WIB minta izin mau mengawal atasan dengan perjalanan 7 jam untuk balik ke Jakarta. Setelah lewat 7 jam, keluarganya mencoba telpon kembali tapi enggak bisa ternyata sudah diblokir semuanya (ibu, ayah dan adik),” ucapnya.
- Penulis :
- renalyaarifin
