
Pantau - Menurut kacamata Ketua Kompolnas Mahfud MD kasus kematian Brigadir J penuh rekayasa skenario Irjen Ferdy Sambo. Mahfud blak-blakan mengatakan ada jebakan psikologis yang digiring Jenderal Sambo.
Peristiwa berdarah tersebut disampaikan ke publik dengan penuh sandiwara. Mahfud MD mendengar kabar pembunuhan tersebut saat dirinya berada di tanah suci Makkah.
"Pra kondisi itu bukan main itu, tidak banyak tahu bahwa ada jebakan psikologis. Yang pertama, Kompolnas, Senin diundang Pak Sambo hanya untuk nangis di depan kompolnas," ujar Mahfud saat hadir di Podcast Close The Door Deddy Corbuzier, Jumat (12/8/2022).
"oh.. saya teraniaya kalau saya ada disitu saya tembak habis dia," ujar Mahfud menirukan Ferdy Sambo bicara.
Mahfud menilai, ada framing yang dibentuk oleh Sambo saat awal mulanya kejadian ini. Anak Mayjen (Purn) Peater Sambo ini mengatakan, bahwa dirinya sedang dizolimi.
"Apa yang terjadi? (kata Kompolnas) saya terzolimi, nangis-nangis udah gitu aja. Abis itu mba Poengky pulang, nggak ngerti apa-apa yang terjadi.
"Ada satu lagi orang Kompolnas dipanggil juga kesitu, nangis juga dengan cara yang sama. Artinya apa? ada upaya pengkondisian psikologis agar ada
agar ada orang yang datang membela bahwa itu terzolimi dan itu terjadi," ujarnya.
Belum lama Mantan Ketua MK ini mengupas kasus rekayasa skenario Irjen Ferdy Sambo mengandung konten dewasa sehingga motif peristiwa berdarah tersebut tidak disampaikan ke publik.
“Menurut saya ini sensitif, apa yang sensitif, 1. katanya pelecehan, pelecehan itu apa sih apakah membuka baju atau apa, itu kan dewasa. 2. Katanya perselingkuhan empat segi siapa dengan siapa, lalu yang terakhir mungkin karena usaha perkosa lalu ditembak, itu kan sensitif,” papar Mahfud di salah satu TV swasta, Rabu (11/8/2022).
"Ibarat bisul ini sudah pecah, bukti sudah kuat saya sudah sampaikan ke polri," tutup Mahfud.
Peristiwa berdarah tersebut disampaikan ke publik dengan penuh sandiwara. Mahfud MD mendengar kabar pembunuhan tersebut saat dirinya berada di tanah suci Makkah.
"Pra kondisi itu bukan main itu, tidak banyak tahu bahwa ada jebakan psikologis. Yang pertama, Kompolnas, Senin diundang Pak Sambo hanya untuk nangis di depan kompolnas," ujar Mahfud saat hadir di Podcast Close The Door Deddy Corbuzier, Jumat (12/8/2022).
"oh.. saya teraniaya kalau saya ada disitu saya tembak habis dia," ujar Mahfud menirukan Ferdy Sambo bicara.
Mahfud menilai, ada framing yang dibentuk oleh Sambo saat awal mulanya kejadian ini. Anak Mayjen (Purn) Peater Sambo ini mengatakan, bahwa dirinya sedang dizolimi.
"Apa yang terjadi? (kata Kompolnas) saya terzolimi, nangis-nangis udah gitu aja. Abis itu mba Poengky pulang, nggak ngerti apa-apa yang terjadi.
"Ada satu lagi orang Kompolnas dipanggil juga kesitu, nangis juga dengan cara yang sama. Artinya apa? ada upaya pengkondisian psikologis agar ada
agar ada orang yang datang membela bahwa itu terzolimi dan itu terjadi," ujarnya.
Belum lama Mantan Ketua MK ini mengupas kasus rekayasa skenario Irjen Ferdy Sambo mengandung konten dewasa sehingga motif peristiwa berdarah tersebut tidak disampaikan ke publik.
“Menurut saya ini sensitif, apa yang sensitif, 1. katanya pelecehan, pelecehan itu apa sih apakah membuka baju atau apa, itu kan dewasa. 2. Katanya perselingkuhan empat segi siapa dengan siapa, lalu yang terakhir mungkin karena usaha perkosa lalu ditembak, itu kan sensitif,” papar Mahfud di salah satu TV swasta, Rabu (11/8/2022).
"Ibarat bisul ini sudah pecah, bukti sudah kuat saya sudah sampaikan ke polri," tutup Mahfud.
- Penulis :
- Desi Wahyuni