
Pantau - Terjadi bentrok antar mahasiswa di kampus Universitas Pancasila (UP), Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Pihak Universitas Pancasila buka suara terkait insiden tersebut.
"Tidak ada tawuran semalam, hanya kesalahpahaman," kata Kabiro Humas & Ventura Universitas Pancasila, Putri Langka, Jumat (2/9/2022).
Menurutnya, persoalan antar-mahasiswa tersebut dapat diselesaikan dengan cepat.
"Tapi, sudah terselesaikan sebelum terjadi dampak yang lebih luas," ucapnya.
Putri menjelaskan kesalah pahamannya karena helm. Salah satu mahasiswa menduga helmnya diambil, namun akhirnya ditemukan.
"Sempat ada mahasiswa yang menduga bahwa helmnya diambil, bukan diambil tapi terambil karena bentuknya sama. Akhirnya diketahui bahwa helm keduanya ada dan tidak ada yang hilang, ketegangannya juga reda," jelas Putri.
Ia mengatakan sengaja mengundang polisi agar situasi kondusif.
"Kita panggil polisi agar situasi tetap kondusif dan mahasiswa sudah pulang ke rumah masing-masing. Permasalahan sudah selesai," katanya.
Diberitakan sebelumnya, polisi mengungkapkan bahwa sebelumnya terjadi pengeroyokan.
“Awalnya ada mahasiswa Fakultas Hukum dan Fakultas Teknik sedang nongkrong bareng di kampus UP. Kemudian anak Teknik ini pinjam motor anak Fakultas Hukum,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan, Jumat (2/9/2022).
Kemudian motor dikembalikan tanpa helm. Lalu, sang pemilik motor menanyakan helmnya.
“Lalu ditanya ‘helmnya mana?’ kemudian dijawab ‘ambil aja helmnya sendiri kalau berani di Teknik’,” ucap Zulpan.
Selanjutnya terjadi pengeroyokan terhadap korban hingga korban mengalami luka-luka.
“Korban mengalami luka sakit kepala, mata memar, tulang ekor sakit, leher sakit dengan cara dipukul dan ditendang,” ungkapnya.
"Tidak ada tawuran semalam, hanya kesalahpahaman," kata Kabiro Humas & Ventura Universitas Pancasila, Putri Langka, Jumat (2/9/2022).
Menurutnya, persoalan antar-mahasiswa tersebut dapat diselesaikan dengan cepat.
"Tapi, sudah terselesaikan sebelum terjadi dampak yang lebih luas," ucapnya.
Putri menjelaskan kesalah pahamannya karena helm. Salah satu mahasiswa menduga helmnya diambil, namun akhirnya ditemukan.
"Sempat ada mahasiswa yang menduga bahwa helmnya diambil, bukan diambil tapi terambil karena bentuknya sama. Akhirnya diketahui bahwa helm keduanya ada dan tidak ada yang hilang, ketegangannya juga reda," jelas Putri.
Ia mengatakan sengaja mengundang polisi agar situasi kondusif.
"Kita panggil polisi agar situasi tetap kondusif dan mahasiswa sudah pulang ke rumah masing-masing. Permasalahan sudah selesai," katanya.
Diberitakan sebelumnya, polisi mengungkapkan bahwa sebelumnya terjadi pengeroyokan.
“Awalnya ada mahasiswa Fakultas Hukum dan Fakultas Teknik sedang nongkrong bareng di kampus UP. Kemudian anak Teknik ini pinjam motor anak Fakultas Hukum,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan, Jumat (2/9/2022).
Kemudian motor dikembalikan tanpa helm. Lalu, sang pemilik motor menanyakan helmnya.
“Lalu ditanya ‘helmnya mana?’ kemudian dijawab ‘ambil aja helmnya sendiri kalau berani di Teknik’,” ucap Zulpan.
Selanjutnya terjadi pengeroyokan terhadap korban hingga korban mengalami luka-luka.
“Korban mengalami luka sakit kepala, mata memar, tulang ekor sakit, leher sakit dengan cara dipukul dan ditendang,” ungkapnya.
- Penulis :
- renalyaarifin