Pantau - Polda Jawa tengah mengungkap kasus penimbunan sekitar 80 ton BBM subsidi. Modus baru dengan cara dioplos kemudian dijual kembali lintas Provinsi.
"Jadi itu hasil kencing helikopter atau apapun itu untuk mencari keuntungan adanya subsidi maupun sebagainya yang kedua dia mengoplos dengan cara pertalite dioplos dengan Kondensat minyak mentah kemudian dicampur dengan bahan kimia dengan dijual harga Pertamax," kata Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi dalam keterangan persnya di Semarang, Senin (5/9/2022).
Luthfi juga membeberkan bahwa demi meraup keuntungan, tersangka menjual barang oplosan tersebut ke lintas provinsi.
"Itu mencari keuntungan disamping itu para pelaku juga menjual dengan lintas provinsi, mengolahnya itu di Jawa tengah kemudian menjualnya lintas provinsi maupun di perusahaan perusahaan yang itu sudah terdeteksi oleh jajaran Krimsus Polda Jawa tengah," pungkasnya.
"Jadi itu hasil kencing helikopter atau apapun itu untuk mencari keuntungan adanya subsidi maupun sebagainya yang kedua dia mengoplos dengan cara pertalite dioplos dengan Kondensat minyak mentah kemudian dicampur dengan bahan kimia dengan dijual harga Pertamax," kata Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi dalam keterangan persnya di Semarang, Senin (5/9/2022).
Luthfi juga membeberkan bahwa demi meraup keuntungan, tersangka menjual barang oplosan tersebut ke lintas provinsi.
"Itu mencari keuntungan disamping itu para pelaku juga menjual dengan lintas provinsi, mengolahnya itu di Jawa tengah kemudian menjualnya lintas provinsi maupun di perusahaan perusahaan yang itu sudah terdeteksi oleh jajaran Krimsus Polda Jawa tengah," pungkasnya.
- Penulis :
- renalyaarifin
