Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

PBHI Kecam Pendekatan Represif Aparat dalam Tragedi Kanjuruhan

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

PBHI Kecam Pendekatan Represif Aparat dalam Tragedi Kanjuruhan
Pantau - Ketua Badan Pengurus Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) Julius Ibrani mengecam tindakan represif aparat keamanan dalam menghadapi suporter sepakbola.

Hal ini berkaca pada tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, pada 1 Oktober 2022 lalu yang menewaskan 131 orang.

"Ini kerumunan yang tidak terkonsentrasi dan bukan kerumunan yang mengancam keselamatan, baik orang-orang di sekitarnya maupun aparat keamanan," kata Julius dalam konferensi pers secara daring, Rabu (5/10/2022).

Julius menyoroti keberadaan aparat bersenjata yang tidak tepat. Terlebih adanya berbagai alat yang digunakan bisa mengancam keselamatan jiwa.

"Dengan adanya TNI dan Polisi masuk stadion, itu sudah metode militer, pendekatan untuk menyerang, melumpuhkan, tanpa pertimbangan apa pun," katanya.

Dalam tragedi Kanjuruhan yang terjadi setelah laga Arema vs Persebaya, sejumlah video penganiayaan oleh aparat keamanan tersebar luas di media sosial dan kini jadi sorotan publik.

Upaya pengendalian massa oleh aparat keamanan yang memakan 131 korban jiwa dan ratusan lainnya luka-luka memperlihatkan bagaimana buruknya penanganan. Apalagi penggunaan gas air mata yang membuat penonton panik dan berusaha keluar stadion, namun berujung desak-desakan dan kematian.
Penulis :
Aditya Andreas

Terpopuler