Pantau - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarat akan melakukan pengecekan bangunan sekolah yang berada di area rawan banjir khususnya yang lokasinya dengan kali atau sungai.
"Ke depan BPBD akan melakukan monitoring terhadap bangunan-bangunan sekolah yang berbatasan dengan saluran penghubung maupun kali atau sungai. Ini akan dilakukan sebagai antisipasi untuk meminimalisir kejadian serupa yang terjadi di Jakarta," ujar Kepala Pelaksanaan BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, kepada wartawan, Jumat (7/10/2022).
Isanawa menjelaskan bahwa lokasi sekolah MTsN 19 berada di daerah rawan banjir. Ada saluran air yang tidak mampu menampung debit air sehingga merobohkantembok.
"Posisi sekolah seperti cekungan. Di depan dan belakang ada jalan lingkungan. Di belakang ada saluran jadi saat hujan besar, saluran tidak mampu menampung debit air yang besar sehingga merubuhkan tembok. Karena air kan mencari posisi rendah," jelasnya.
Hal yang dilakukan ini merupakan bentuk pencegahan akan kejadian tembok roboh di MTsN 19 Pondok Labu, Jakarta Selatan. Atas kejadian itu, Isnawa turut mengucapkan belasungkawa.
"Saya turut berbelasungkawa atas peristiwa tembok roboh yang terjadi di MTsN 19 Pondok Labu, Jakarta Selatan," kata Isnawa.
Menurutnya, sebagai upaya mitigasi bagi sekolah yang berada di kawasan rawan banjir, BPBD DKI telah melakukan pembinaan kepada 243 sekolah/madrasah pada program Sekolah/Madrasah Aman Bencana (SMAB).
"Program ini diatur dalam Pergub No. 187 Tahun 2016 dan ke depan akan terus ditingkatkan, mengingat jumlah sekolah yang ada di Jakarta mencapai 5.500 unit dan 1.600 madrasah," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, luapan banjir robohkan tembok bangunan MTsN 19 di Pondok Labu, Cilandak, Jaksel. Banjir diketahui muncul setelah hujan deras di wilayah tersebut. Dalam peristiwa ini, sebanyak 3 orang siswa MTsN 19 meninggal dunia.
"Ke depan BPBD akan melakukan monitoring terhadap bangunan-bangunan sekolah yang berbatasan dengan saluran penghubung maupun kali atau sungai. Ini akan dilakukan sebagai antisipasi untuk meminimalisir kejadian serupa yang terjadi di Jakarta," ujar Kepala Pelaksanaan BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, kepada wartawan, Jumat (7/10/2022).
Isanawa menjelaskan bahwa lokasi sekolah MTsN 19 berada di daerah rawan banjir. Ada saluran air yang tidak mampu menampung debit air sehingga merobohkantembok.
"Posisi sekolah seperti cekungan. Di depan dan belakang ada jalan lingkungan. Di belakang ada saluran jadi saat hujan besar, saluran tidak mampu menampung debit air yang besar sehingga merubuhkan tembok. Karena air kan mencari posisi rendah," jelasnya.
Hal yang dilakukan ini merupakan bentuk pencegahan akan kejadian tembok roboh di MTsN 19 Pondok Labu, Jakarta Selatan. Atas kejadian itu, Isnawa turut mengucapkan belasungkawa.
"Saya turut berbelasungkawa atas peristiwa tembok roboh yang terjadi di MTsN 19 Pondok Labu, Jakarta Selatan," kata Isnawa.
Menurutnya, sebagai upaya mitigasi bagi sekolah yang berada di kawasan rawan banjir, BPBD DKI telah melakukan pembinaan kepada 243 sekolah/madrasah pada program Sekolah/Madrasah Aman Bencana (SMAB).
"Program ini diatur dalam Pergub No. 187 Tahun 2016 dan ke depan akan terus ditingkatkan, mengingat jumlah sekolah yang ada di Jakarta mencapai 5.500 unit dan 1.600 madrasah," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, luapan banjir robohkan tembok bangunan MTsN 19 di Pondok Labu, Cilandak, Jaksel. Banjir diketahui muncul setelah hujan deras di wilayah tersebut. Dalam peristiwa ini, sebanyak 3 orang siswa MTsN 19 meninggal dunia.
- Penulis :
- Firdha Rizki Amalia
