Pantau - Diduga terjadi penyerangan terhadap sebuah situs konde.co usai memberitakan kasus pemerkosaan di Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop). Hal itu berdasarkan penjelasan dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI).
"Tim IT Konde.co kemudian menelusuri bahwa website Konde.co mengalami serangan DDOS. Ini ditandai dari aktivitas pengunaan bandwith yang mencurigakan dan load CPU menjadi sangat tinggi," kata AJI dalam keterangan tertulis, Selasa (25/10/2022).
"Padahal tidak ada proses yang dieksekusi yang mengakibatkan kinerja menjadi menurun sampai dengan website tidak bisa diakses," sambungnya.
Tim AJI juga mengatakan bahwa serangan ini bukanlah yang pertama kali terjadi, usai memberitakan kasus kekerasan seksual.
"Ini merupakan serangan kedua kalinya yang terjadi pada Konde.co terkait dengan berita kekerasan seksual yang kami publikasikan," kata AJI.
Sebelumnya, Konde.co memberitakan terkait berita pemerkosaan yang dilakukan oleh 4 pegawai Kemenkop. Kemudian, berita tersebut ramai di Twitter. Sehingga tiba-tiba pukul 16.31 WIB situs Konde.co tidak bisa diakses.
Penyerangan ini juga pernah terjadi pada Mei 2020, usai melakukan diskusi kekerasan seksual.
"Tim IT Konde.co kemudian menelusuri bahwa website Konde.co mengalami serangan DDOS. Ini ditandai dari aktivitas pengunaan bandwith yang mencurigakan dan load CPU menjadi sangat tinggi," kata AJI dalam keterangan tertulis, Selasa (25/10/2022).
"Padahal tidak ada proses yang dieksekusi yang mengakibatkan kinerja menjadi menurun sampai dengan website tidak bisa diakses," sambungnya.
Tim AJI juga mengatakan bahwa serangan ini bukanlah yang pertama kali terjadi, usai memberitakan kasus kekerasan seksual.
"Ini merupakan serangan kedua kalinya yang terjadi pada Konde.co terkait dengan berita kekerasan seksual yang kami publikasikan," kata AJI.
Sebelumnya, Konde.co memberitakan terkait berita pemerkosaan yang dilakukan oleh 4 pegawai Kemenkop. Kemudian, berita tersebut ramai di Twitter. Sehingga tiba-tiba pukul 16.31 WIB situs Konde.co tidak bisa diakses.
Penyerangan ini juga pernah terjadi pada Mei 2020, usai melakukan diskusi kekerasan seksual.
- Penulis :
- renalyaarifin
