
Pantau - Badan Intelijen Negara (BIN) membantah pernyataan pengacara keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak.
Kamaruddin sebelumnya mengaku mendapatkan informasi 'intelijen' ada pertengkaran antara Ferdy Sambo dengan Putri Candrawathi sehari sebelum Brigadir J ditembak.
Meski belum jelas 'intelijen' yang dimaksud, namun BIN membantah dengan menyebut bahwa tidak pernah memberikan informasi intelijen kepada pihak lain selain presiden.
"Info intelijen BIN hanya ditujukan kepada single client, yakni presiden. Sehingga tidak benar adanya berita yang menyatakan bahwa BIN memberikan info kepada Kamaruddin sebagaimana dilansir di persidangan," ujar juru bicara BIN Wawan Purwanto dikonfirmasi Pantau.com, Minggu (6/11/2022).
Baca juga: Di Dalam Rumah Sambo Ada CCTV yang Mengarah ke Tempat Jasad Brigadir J Tergeletak, tapi Rusak Semua
Wawan menegaskan BIN adalah intelijen negara, bukan untuk kepentingan yang lain. Dikatakannya, BIN juga tidak mengintervensi terkait masalah yudikatif, termasuk dalam persidangan.
"Apa yang terjadi di persidangan mutlak wilayah yudikatif. Itu menjadi kewenangan hakim untuk memutus, jaksa yang menuntut dan pengacara membela kliennya. BIN sama sekali tidk ikut campur," tegasnya.
Sebelumnya, dalam persidangan perkara pembunuhan Brigadir J, Kamaruddin mengaku mendapat informasi ada pertengkaran antara Ferdy Sambo dengan Putri Candrawathi sehari sebelum Brigadir J ditembak. Informasi itu didapatkan dari intelijen yang sifatnya rahasia.
Kata Kamaruddin, menurut informasi intelijen itu, pertengkaran keduanya dipicu karena ada wanita lain.
"Karena wanita. Kaitannya adalah diduga almarhum sebagai pemberi informasi ke Bu Putri, bahwa di Bapak ada wanitanya. Yang kami dapat sudah pisah rumah Ibu PC di Saguling dan Bapak di Bangka," ujar Kamaruddin.
Selain itu, Kamaruddin juga mengaku mendapat informasi intelijen lain terkait judi online. Namun dia tidak mau mengungkapkan kasus itu.
Baca juga: Komisi III DPR Desak Polri Bongkar Seluruh Jaringan Judi Online
"Tapi tidak mau dibongkar karena masih aktif di instansi mereka. SIfatnya informasi intelijen, makanya kami investigasi dan mengandung kebenaran," ujarnya.
Saat dikonfirmasi oleh kubu Sambo, Kamaruddin menyebutkan beberapa informasi itu didapatkan secara personal dari jenderal di kepolisian, TNI dan orang-orang di BIN.
"Ada dari BIN, ada dari kepolisian, ada dari tentara. Baik yang masih aktif maupun yang sudah pensiun," ujar Kamaruddin.
Kamaruddin sebelumnya mengaku mendapatkan informasi 'intelijen' ada pertengkaran antara Ferdy Sambo dengan Putri Candrawathi sehari sebelum Brigadir J ditembak.
Meski belum jelas 'intelijen' yang dimaksud, namun BIN membantah dengan menyebut bahwa tidak pernah memberikan informasi intelijen kepada pihak lain selain presiden.
"Info intelijen BIN hanya ditujukan kepada single client, yakni presiden. Sehingga tidak benar adanya berita yang menyatakan bahwa BIN memberikan info kepada Kamaruddin sebagaimana dilansir di persidangan," ujar juru bicara BIN Wawan Purwanto dikonfirmasi Pantau.com, Minggu (6/11/2022).
Baca juga: Di Dalam Rumah Sambo Ada CCTV yang Mengarah ke Tempat Jasad Brigadir J Tergeletak, tapi Rusak Semua
Wawan menegaskan BIN adalah intelijen negara, bukan untuk kepentingan yang lain. Dikatakannya, BIN juga tidak mengintervensi terkait masalah yudikatif, termasuk dalam persidangan.
"Apa yang terjadi di persidangan mutlak wilayah yudikatif. Itu menjadi kewenangan hakim untuk memutus, jaksa yang menuntut dan pengacara membela kliennya. BIN sama sekali tidk ikut campur," tegasnya.
Sebelumnya, dalam persidangan perkara pembunuhan Brigadir J, Kamaruddin mengaku mendapat informasi ada pertengkaran antara Ferdy Sambo dengan Putri Candrawathi sehari sebelum Brigadir J ditembak. Informasi itu didapatkan dari intelijen yang sifatnya rahasia.
Kata Kamaruddin, menurut informasi intelijen itu, pertengkaran keduanya dipicu karena ada wanita lain.
"Karena wanita. Kaitannya adalah diduga almarhum sebagai pemberi informasi ke Bu Putri, bahwa di Bapak ada wanitanya. Yang kami dapat sudah pisah rumah Ibu PC di Saguling dan Bapak di Bangka," ujar Kamaruddin.
Selain itu, Kamaruddin juga mengaku mendapat informasi intelijen lain terkait judi online. Namun dia tidak mau mengungkapkan kasus itu.
Baca juga: Komisi III DPR Desak Polri Bongkar Seluruh Jaringan Judi Online
"Tapi tidak mau dibongkar karena masih aktif di instansi mereka. SIfatnya informasi intelijen, makanya kami investigasi dan mengandung kebenaran," ujarnya.
Saat dikonfirmasi oleh kubu Sambo, Kamaruddin menyebutkan beberapa informasi itu didapatkan secara personal dari jenderal di kepolisian, TNI dan orang-orang di BIN.
"Ada dari BIN, ada dari kepolisian, ada dari tentara. Baik yang masih aktif maupun yang sudah pensiun," ujar Kamaruddin.
- Penulis :
- Aries Setiawan