Pantau - Kasus ibu-ibu bernama Wati yang menghalangi ambulans di Puncak, Bogor berakhir damai dan saling memaafkan.
"Alhamdulillah, sudah dipertemukan dan saling memaafkan," kata Kanit Turjawali Satlantas Polres Bogor, Ipda Ardian Novianto kepada wartawan, Jumat (11/11/2022).
Ibu Wati dan sopir ambulans beserta keluarga pasien mendatangi mediasi yang dilakukan oleh pihak kepolisian.
"Hasil mediasi saling mengerti situasi. Bahwa kita sudah sampaikan, kondisi arus lalin di hari Minggu memang padat," ucapnya.
Sementara, mobil yang dikendarai Wati tidak ada jarak yang luas dengan kendaraan di depan dan di belakangnya. Sedangkan, ambulans meminta akses prioritas karena membawa pasien yang harus mendapatkan penanganan segera.
"Ibu-ibu itu sudah jarak kendaraan di depan dan di belakang dekat. Ambulans memang terus pengin diberi akses prioritas, maka ambulans jalan terus. Sementara, ibu itu belum memberikan kesempatan ke pinggir karena jalan menanjak sehingga ambulans menahan lajunya biar terus maju," ucapnya.
"Alhamdulillah, sudah dipertemukan dan saling memaafkan," kata Kanit Turjawali Satlantas Polres Bogor, Ipda Ardian Novianto kepada wartawan, Jumat (11/11/2022).
Ibu Wati dan sopir ambulans beserta keluarga pasien mendatangi mediasi yang dilakukan oleh pihak kepolisian.
"Hasil mediasi saling mengerti situasi. Bahwa kita sudah sampaikan, kondisi arus lalin di hari Minggu memang padat," ucapnya.
Sementara, mobil yang dikendarai Wati tidak ada jarak yang luas dengan kendaraan di depan dan di belakangnya. Sedangkan, ambulans meminta akses prioritas karena membawa pasien yang harus mendapatkan penanganan segera.
"Ibu-ibu itu sudah jarak kendaraan di depan dan di belakang dekat. Ambulans memang terus pengin diberi akses prioritas, maka ambulans jalan terus. Sementara, ibu itu belum memberikan kesempatan ke pinggir karena jalan menanjak sehingga ambulans menahan lajunya biar terus maju," ucapnya.
- Penulis :
- renalyaarifin
