Pantau - Komisioner KPU RI Mochammad Afifudin mengaku khawatir cuaca ekstrem yang terjadi akan menghambat pendistribusian logistik Pemilu.
"Salah satu tantangan penyelenggara secara teknis adalah soal distribusi logistik, pengadaan logistik di daerah rawan bencana itu luar biasa tantangannya,” kata Afif di Jakarta, Selasa (27/12/2022).
Afif mengatakan, KPU berpedoman pada Indeks Potensi Kerawanan Pemilu (IPKP). Apalagi, dua bulan sebelum hari pemungutan suara merupakan masa ketika potensi bencana alam hidrometeorologi cukup tinggi.
Baca Juga: Cegah ‘Kampanye Colongan’, KPU akan Bentuk Regulasi
"Kalau nanti hitungan kita itu pemilu [pada] 14 Februari, ini dekat sekali dengan Desember, Januari, yang masih tinggi potensi hujan, angin kencang, dan sebagainya," lanjutnya.
Afif mengungkapkan, kerawanan lainnya adalah rendahnya partisipasi pemilih. Menurutnya, makin tinggi partisipasi tentu akan melegitimasi pelaksanaan Pemilu.
"Itu menjadi tantangan utama KPU karena partisipasi pemilu pada 2019 sebesar 81 persen sehingga harus dijaga betul," ujar Afif.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Diprediksi bakal Guyur Sejumlah Kota Besar di Indonesia
Sebelumnya, BMKG dan BRIN juga telah memberikan peringatan dini perihal terjadinya cuaca ekstrem menjelang pergantian tahun.
Hal yang perlu diwaspadai adalah mengenai potensi terjadinya bencana hidrometeorologi, seperti banjir, gempa bumi, dan tanah longsor.
"Salah satu tantangan penyelenggara secara teknis adalah soal distribusi logistik, pengadaan logistik di daerah rawan bencana itu luar biasa tantangannya,” kata Afif di Jakarta, Selasa (27/12/2022).
Afif mengatakan, KPU berpedoman pada Indeks Potensi Kerawanan Pemilu (IPKP). Apalagi, dua bulan sebelum hari pemungutan suara merupakan masa ketika potensi bencana alam hidrometeorologi cukup tinggi.
Baca Juga: Cegah ‘Kampanye Colongan’, KPU akan Bentuk Regulasi
"Kalau nanti hitungan kita itu pemilu [pada] 14 Februari, ini dekat sekali dengan Desember, Januari, yang masih tinggi potensi hujan, angin kencang, dan sebagainya," lanjutnya.
Afif mengungkapkan, kerawanan lainnya adalah rendahnya partisipasi pemilih. Menurutnya, makin tinggi partisipasi tentu akan melegitimasi pelaksanaan Pemilu.
"Itu menjadi tantangan utama KPU karena partisipasi pemilu pada 2019 sebesar 81 persen sehingga harus dijaga betul," ujar Afif.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Diprediksi bakal Guyur Sejumlah Kota Besar di Indonesia
Sebelumnya, BMKG dan BRIN juga telah memberikan peringatan dini perihal terjadinya cuaca ekstrem menjelang pergantian tahun.
Hal yang perlu diwaspadai adalah mengenai potensi terjadinya bencana hidrometeorologi, seperti banjir, gempa bumi, dan tanah longsor.
- Penulis :
- Aditya Andreas
