Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Hari Ini HUT PDIP ke-50, Siapa Nama Capres di Kantong Megawati?

Oleh renalyaarifin
SHARE   :

Hari Ini HUT PDIP ke-50, Siapa Nama Capres di Kantong Megawati?
Pantau - Hari ini PDIP akan menggelar ulang tahun yang ke-50 di Kemayoran, Jakarta Pusat. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri disebut sudah mengantongi nama calon presiden (capres) yang akan diusung.

Nama capres yang akan dipilih Megawati masih menjadi teka-teki. Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyampaikan hal ini menjadi instruksi khusus dari Megawati.

"Kita semua harus siap ikuti instruksi ketua umum untuk memenangkan capres dan cawapres. Siap? Menang hattrick pilpres PDI Perjuangan, Siap?," kata Puan, Senin (9/1/2023).

PDIP merupakan salah satu partai tertua yang masih eksis hingga saat ini di dunia politik tanah air.

Bukan waktu yang singkat bagi partai yang identik dengan warna merah menyala ini bisa menjadi partai penguasa pada hari ini. Pada era Orde Baru, partai ini bahkan hanya menjadi ‘anak bawang’.

Berikut ulasan sejarah dari PDIP dalam 50 tahun perjalanan politiknya di tanah air.

Pendirian partai akibat fusi
PDIP berdiri dari adanya peleburan terhadap sejumlah partai politik (parpol) pada masa pemerintahan Orde Baru. Kala itu, Presiden Soeharto menginginkan adanya stabilitas politik dengan menggabungkan sejumlah parpol yang memiliki kesamaan ideologi dan program.

Lima parpol yang beraliran nasionalisme, yakni Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Partai Murba), Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (Partai IPKI), Partai Kristen Indonesia (Parkindo), dan Partai Katolik melebur menjadi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pada 10 Januari 1973.

PDI menjadi satu dari tiga peserta pemilu sepanjang masa pemerintahan Presiden Soeharto. Selain PDI, ada PPP dan Golkar yang belum menjadi partai politik.

Sepanjang keikutsertaannya dalam Pemilu di era Orde baru, PDI selalu mendapatkan posisi buncit. Namun, dengan bergabungnya Megawati dan Guruh Soekarnoputra pada 1987, ada peningkatan drastis perolehan kursi PDI di parlemen.

Bergabungnya dua anak proklamator RI, Mega dan Guruh berhasil mendongkrak suara PDI pada Pemilu 1987, yakni 40 kursi dari sebelumnya hanya 24 kursi. Begitu pun pada Pemilu 1992 menjadi 56 kursi.
Penulis :
renalyaarifin

Terpopuler