
Pantau - Kementerian Keuangan mencatat posisi utang pemerintah sampai dengan akhir Desember 2022 mencapai Rp 7.733,99 triliun dengan rasio utang terhadap PDB sebesar 39,57%.
Ekonom Rizal Ramli menyebut Menteri Keuangan Sri Mulyani kerap memberi 'Angin Surga' kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia juga mengatakan bahwa Jokowi kerap dibohongi seolah-olah tidak ada masalah, sehingga pengeluaran negara tidak terkendali.
"Tapi hari ini Menkeu kerjanya ngasih angin surga terus ke presiden ke Jokowi 'Enggak ada masalah kita baik-baik saja'. Sudah tahu presidennya enggak ngerti dikibulin terus, seolah-olah tidak ada masalah makanya pengeluaran jadi jor-joran," kata Rizal Ramli kepada tim Pantau.com, Kamis (19/1/2023).
Sebagai eks Menteri Keuangan, Rizal Ramli menyinggung soal tugas untuk menjadi orang di belakang layar untuk membantu Presiden agar tidak salah langkah.
"Tugas Menteri Keuangan itu kadang-kadang mengerem Presiden biasa itu. Jangan dulu ibukota negara, jangan dulu. Prioritas rakyat lagi susah, itu salah satu di belakang layar menjadi pembantu Presiden supaya tidak salah langkah," katanya.
Namun, lagi-lagi Rizal Ramli menyebut bahwa Sri Mulyani memberikan solusi untuk menambah utang dengan harapan surplus dari proyek yang akan dikerjakan.
"Tapi sering mulanya kasih angin surga terus. Ya jadinya Jokowi gas terus proyek ini proyek itu," beber Rizal Ramli.
Sebelumnya, menurut kaleidoskop buku APBN KITA 2022, terdapat peningkatan dalam jumlah nominal dan rasio utang jika dibandingkan dengan bulan November 2022.
Namun jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, Desember 2021, rasio utang terhadap PDB menurun dari sebelumnya 40,74 persen menjadi 39,57 persen.
“Fluktuasi posisi utang pemerintah dipengaruhi oleh adanya transaksi pembiayaan berupa penerbitan dan pelunasan SBN, penarikan dan pelunasan pinjaman, serta perubahan nilai tukar. Meskipun demikian peningkatan tersebut masih,” tulis Kemenkeu, dikutip Rabu (18/1/2023).
Kemenkeu mengklaim rasio utang terhadap PDB dalam batas aman, wajar, serta terkendali diiringi dengan diversifikasi portofolio yang optimal Dari total utang Rp 7.733,99 triliun, rinciannya Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp 6.846,89 triliun dan pinjaman Rp 887,10 triliun.
Ekonom Rizal Ramli menyebut Menteri Keuangan Sri Mulyani kerap memberi 'Angin Surga' kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia juga mengatakan bahwa Jokowi kerap dibohongi seolah-olah tidak ada masalah, sehingga pengeluaran negara tidak terkendali.
"Tapi hari ini Menkeu kerjanya ngasih angin surga terus ke presiden ke Jokowi 'Enggak ada masalah kita baik-baik saja'. Sudah tahu presidennya enggak ngerti dikibulin terus, seolah-olah tidak ada masalah makanya pengeluaran jadi jor-joran," kata Rizal Ramli kepada tim Pantau.com, Kamis (19/1/2023).
Sebagai eks Menteri Keuangan, Rizal Ramli menyinggung soal tugas untuk menjadi orang di belakang layar untuk membantu Presiden agar tidak salah langkah.
"Tugas Menteri Keuangan itu kadang-kadang mengerem Presiden biasa itu. Jangan dulu ibukota negara, jangan dulu. Prioritas rakyat lagi susah, itu salah satu di belakang layar menjadi pembantu Presiden supaya tidak salah langkah," katanya.
Namun, lagi-lagi Rizal Ramli menyebut bahwa Sri Mulyani memberikan solusi untuk menambah utang dengan harapan surplus dari proyek yang akan dikerjakan.
"Tapi sering mulanya kasih angin surga terus. Ya jadinya Jokowi gas terus proyek ini proyek itu," beber Rizal Ramli.
Sebelumnya, menurut kaleidoskop buku APBN KITA 2022, terdapat peningkatan dalam jumlah nominal dan rasio utang jika dibandingkan dengan bulan November 2022.
Namun jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, Desember 2021, rasio utang terhadap PDB menurun dari sebelumnya 40,74 persen menjadi 39,57 persen.
“Fluktuasi posisi utang pemerintah dipengaruhi oleh adanya transaksi pembiayaan berupa penerbitan dan pelunasan SBN, penarikan dan pelunasan pinjaman, serta perubahan nilai tukar. Meskipun demikian peningkatan tersebut masih,” tulis Kemenkeu, dikutip Rabu (18/1/2023).
Kemenkeu mengklaim rasio utang terhadap PDB dalam batas aman, wajar, serta terkendali diiringi dengan diversifikasi portofolio yang optimal Dari total utang Rp 7.733,99 triliun, rinciannya Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp 6.846,89 triliun dan pinjaman Rp 887,10 triliun.
- Penulis :
- renalyaarifin