
Pantau - Umat Islam dunia khususnya di Indonesia hari ini, Sabtu (18/2/022), kembali memperingati Isra Miraj Nabi Muhammad SAW, yakni perjalanan spiritual Rasulullah dari Masjid al-Haram di Mekkah ke Masjid al-Aqsha di al-Quds Palestina. Setelah itu, Rasulullah SAW menembus lapisan langit tertinggi sampai batas yang tidak bisa dijangkau oleh semua makhluk, malaikat, jin dan manusia.
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Firli Bahuri menyampaikan seluruh hikmah dari peristiwa spiritual yang sarat dengan nilai-nilai ke-esaan Allah SWT ini, seyogianya dimaknai sebagai landasan hidup dan kehidupan segenap umat manusia serta alam semesta.
"Isra miraj sejatinya merupakan manifestasi akidah atau keyakinan seorang hamba yang berakhlak terhadap ke-esaan Allah SWT, agar ruh Isra Miraj senantiasa menjadi guidance dalam pembentukkan akhlak baik serta peradaban seluruh umat manusia," kata Firli melalui keterangan persnya.
Firli mengatakan pembentukan akhlak harus terus dilakukan agar umat manusia tidak kehilangan sisi-sisi kemanusiaannya yang baik seperti kejujuran dan kesederhanaan, sebagai hamba-Nya di dunia fana ini.
Akhlak adalah Kunci
Baginya, akhlak yang baik adalah kunci utama untuk meredam sifat tamak, sisi gelap yang ada dalam diri setiap umat manusia.
"Tamak atau ketamakan dapat mengubah tabiat manusia menjadi rakus layaknya seekor tikus, tidak pernah puas dengan apa yang dimiliki dan selalu merasa kurang dengan apa yang sudah diperolahnya," katanya.
Firli menambahkan tamak sangat dilarang dalam ajaran Islam dan agama-agama serta aliran kepercayaan terhadap tuhan yang diakui dunia, karena sifat tamak akan memberi dampak buruk bagi diri sendiri maupun orang lain.
"Tamak juga merupakan salah satu penyakit hati yang merubah mindset atau pandangan seseorang untuk lebih mencintai harta benda ketimbang mahhabah atau mencintai Allah SWT yang di dalamnya mengandung arti patuh kepada-Nya sekaligus membenci sikap yang melawan kepada-Nya," tuturnya.
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Firli Bahuri menyampaikan seluruh hikmah dari peristiwa spiritual yang sarat dengan nilai-nilai ke-esaan Allah SWT ini, seyogianya dimaknai sebagai landasan hidup dan kehidupan segenap umat manusia serta alam semesta.
"Isra miraj sejatinya merupakan manifestasi akidah atau keyakinan seorang hamba yang berakhlak terhadap ke-esaan Allah SWT, agar ruh Isra Miraj senantiasa menjadi guidance dalam pembentukkan akhlak baik serta peradaban seluruh umat manusia," kata Firli melalui keterangan persnya.
Firli mengatakan pembentukan akhlak harus terus dilakukan agar umat manusia tidak kehilangan sisi-sisi kemanusiaannya yang baik seperti kejujuran dan kesederhanaan, sebagai hamba-Nya di dunia fana ini.
Akhlak adalah Kunci
Baginya, akhlak yang baik adalah kunci utama untuk meredam sifat tamak, sisi gelap yang ada dalam diri setiap umat manusia.
"Tamak atau ketamakan dapat mengubah tabiat manusia menjadi rakus layaknya seekor tikus, tidak pernah puas dengan apa yang dimiliki dan selalu merasa kurang dengan apa yang sudah diperolahnya," katanya.
Firli menambahkan tamak sangat dilarang dalam ajaran Islam dan agama-agama serta aliran kepercayaan terhadap tuhan yang diakui dunia, karena sifat tamak akan memberi dampak buruk bagi diri sendiri maupun orang lain.
"Tamak juga merupakan salah satu penyakit hati yang merubah mindset atau pandangan seseorang untuk lebih mencintai harta benda ketimbang mahhabah atau mencintai Allah SWT yang di dalamnya mengandung arti patuh kepada-Nya sekaligus membenci sikap yang melawan kepada-Nya," tuturnya.
- Penulis :
- Syahrul Ansyari