
Pantau - Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) memastikan pembangunan proyek ibu kota negara tidak merusak lingkungan di sekitarnya.
Hal ini disampaikan Sekretaris Badan Otorita IKN, Achmad Jaka Santos dalam diskusi yang diselenggarakan Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (GEKRAFS), Jumat (3/3/2023).
"Kita membangun suatu transformasi peradaban baru, kita ingin membangun ibu kota dengan konsep pertama di dunia, yaitu smart forest city," terang Jaka.
Jaka menjelaskan, hal ini sebagai jawaban atas tudingan sejumlah pihak yang menduga adanya pengrusakan lingkungan di hutan tropis Kalimantan akibat pembangunan ibu kota.
Ia memaparkan, pembangunan ibu kota ini justru mayoritas akan mengembalikan hutan tropis. Hanya sebagian kecil saja yang akan dijadikan sebagai pusat perkotaan (urban development).
"Dari 256.000 hektare luas daratan ibu kota, itu hanya 56.000 yang akan dibangun untuk urban development. Artinya, hanya seperempatnya saja," terangnya.
Ia turut menjawab keraguan sejumlah kalangan tentang kesiapan IKN menjadi ibu kota. Menurutnya, ada lima tahapan pembangunan IKN untuk menjadikannya sebagai ibu kota secara keseluruhan.
"Nah, dua tahun awal ini kita membangun sebesar 1.000 hektare dulu sebagai core city-nya. Isinya, Istana Presiden dengan sumbu kebangsaan hingga titik nol," jelasnya.
Hal ini disampaikan Sekretaris Badan Otorita IKN, Achmad Jaka Santos dalam diskusi yang diselenggarakan Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (GEKRAFS), Jumat (3/3/2023).
"Kita membangun suatu transformasi peradaban baru, kita ingin membangun ibu kota dengan konsep pertama di dunia, yaitu smart forest city," terang Jaka.
Jaka menjelaskan, hal ini sebagai jawaban atas tudingan sejumlah pihak yang menduga adanya pengrusakan lingkungan di hutan tropis Kalimantan akibat pembangunan ibu kota.
Ia memaparkan, pembangunan ibu kota ini justru mayoritas akan mengembalikan hutan tropis. Hanya sebagian kecil saja yang akan dijadikan sebagai pusat perkotaan (urban development).
"Dari 256.000 hektare luas daratan ibu kota, itu hanya 56.000 yang akan dibangun untuk urban development. Artinya, hanya seperempatnya saja," terangnya.
Ia turut menjawab keraguan sejumlah kalangan tentang kesiapan IKN menjadi ibu kota. Menurutnya, ada lima tahapan pembangunan IKN untuk menjadikannya sebagai ibu kota secara keseluruhan.
"Nah, dua tahun awal ini kita membangun sebesar 1.000 hektare dulu sebagai core city-nya. Isinya, Istana Presiden dengan sumbu kebangsaan hingga titik nol," jelasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas