
Pantau - Sengkarut lahan Tanah Merah, Plumpang, Jakarta Utara, pasca-kebakaran depo Pertamina Plumpang ini sarat kepentingan, antara merelokasi warga atau depo Pertamina Plumpang.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menugaskan Menteri BUMN Erick Thohir dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mencari solusi untuk menangani pascainsiden yang menewaskan belasan warga ini.
Selang sehari kemudian, Erick Thohir menyatakan bakal merelokasi depo Pertamina Plumpang dari lokasi saat ini di Plumpang, Jakarta Utara, ke lahan milik Pelindo.
Namun, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan tiba-tiba memberi isyarat relokasi warga Tanah Merah yang sudah puluhan tahun menempati lahan dekat depo Pertamina tersebut.
Pengamat politik Hanief Adrian menyebut, Luhut yang sempat menjalani pendidikan pada masa Orde Baru ini mazhab ekonominya developmentalisme atau pembangunanisme.
"Artinya kepentingan pembangunan lebih penting ketimbang kepentingan rakyat," ujarnya kepada Pantau.com, Rabu (8/3/2023).
Ia mempersoalkan, jika memang hendak direlokasi secara tidak baik-baik terhadap rakyat yang mulanya sudah menempati Tanah Merah secara ilegal kemudian karena politik diberikan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) oleh Jokowi, pasti bakal ada masalah.
"Pasti bakal masalah karena warga merasa sudah mendapatkan izin legal dari negara untuk bermukim di Tanah Merah, Plumpang," katanya.
Belum lagi pernyataan Erick Thohir yang hendak merelokasi depo Pertamina Plumpang. Hanief menilai, skema Erick tentunya walaupun sebagai Menteri BUMN, tetap saja logikanya ala pengusaha.
"Sementara kalau Depo Plumpang mau direlokasi menurut skemanya Erick Thohir, tentu walaupun dia menteri, tetap saja logikanya ala pengusaha, efisien dan cari untung," bebernya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menugaskan Menteri BUMN Erick Thohir dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mencari solusi untuk menangani pascainsiden yang menewaskan belasan warga ini.
Selang sehari kemudian, Erick Thohir menyatakan bakal merelokasi depo Pertamina Plumpang dari lokasi saat ini di Plumpang, Jakarta Utara, ke lahan milik Pelindo.
Namun, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan tiba-tiba memberi isyarat relokasi warga Tanah Merah yang sudah puluhan tahun menempati lahan dekat depo Pertamina tersebut.
Pengamat politik Hanief Adrian menyebut, Luhut yang sempat menjalani pendidikan pada masa Orde Baru ini mazhab ekonominya developmentalisme atau pembangunanisme.
"Artinya kepentingan pembangunan lebih penting ketimbang kepentingan rakyat," ujarnya kepada Pantau.com, Rabu (8/3/2023).
Ia mempersoalkan, jika memang hendak direlokasi secara tidak baik-baik terhadap rakyat yang mulanya sudah menempati Tanah Merah secara ilegal kemudian karena politik diberikan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) oleh Jokowi, pasti bakal ada masalah.
"Pasti bakal masalah karena warga merasa sudah mendapatkan izin legal dari negara untuk bermukim di Tanah Merah, Plumpang," katanya.
Belum lagi pernyataan Erick Thohir yang hendak merelokasi depo Pertamina Plumpang. Hanief menilai, skema Erick tentunya walaupun sebagai Menteri BUMN, tetap saja logikanya ala pengusaha.
"Sementara kalau Depo Plumpang mau direlokasi menurut skemanya Erick Thohir, tentu walaupun dia menteri, tetap saja logikanya ala pengusaha, efisien dan cari untung," bebernya.
#Erick Thohir#Presiden Jokowi#Luhut Binsar Pandjaitan#Pengamat Politik#Jakarta Utara#relokasi#Plumpang#depo pertamina#Kampung Tanah Merah#Hanief Adrian
- Penulis :
- khaliedmalvino