HOME  ⁄  Nasional

Jokowi Soroti Repacking Barang Impor gegara Rusak Pasar UMKM

Oleh khaliedmalvino
SHARE   :

Jokowi Soroti Repacking Barang Impor gegara Rusak Pasar UMKM
Pantau - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti pengemasan ulang (repacking) barang impor menjadi produk buatan dalam negeri, misalnya diganti kulit luarnya saja. Lalu barang itu diklaim sebagai produk dalam negeri.

"Kedua yang sampaikan, jangan sampai saya dengar ini ada (barang) hanya diganti kulitnya, dalamnya tetap barang impor. Repackaging. Dipikir saya nggak tahu?" kata Jokowi saat membuka dan memberikan Penghargaan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (15/3/2023).

Jokowi mengungkapkan kegeramannya dan tak terima dengan adanya praktek pengemasan ulang produk impor tersebut. Jokowi lantas menginstruksikan Polri mengusut temuan tersebut.

"Ini hati-hati. Saya perintahkan kepada Polri dicek betul kalau ada seperti ini... Mau bohong-bohongan terus kita," tegasnya.

Thrifting Impor Ilegal Bikin Menkop Teten Geram


Mode thrifting alias pakaian bekas impor yang kini tengah digandrungi masyarakat kian marak di dalam negeri, termasuk di e-commerce hingga media sosial, disinyalir menjadi pesaing buruk bagi produk lokal.

Akibatnya, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki geram dan berencana menegeru e-commerce yang mewadahi penjualan thrifting tersebut.

Regulasi larangan thrifting ini tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Mendag) Nomor 40 Tahun 2022, tentang perubahan Permendag Nomor 18 tahun 2021, tentang Barang Dilarang Ekspor dan Dilarang Impor.

“Kalau itu di e-commerce, akan kami tegur, kalau di media sosial itu agak susah. Tetapi kalau di e-commerce akan kami tegur,” ucapnya dalam diskusi di Kantor Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), Jakarta Selatan, Senin (13/3/2023).

Teten menekankan, pihaknya menolak bakal masuknya pakaian impor bekas, termasuk sepatu. Menurutnya, tren thrifting tersebut menggerus pasar UMKM dan berdampak menurunkan lapangan kerja.

“Menurut saya ini tidak sejalan dengan gerakan bangga buatan Indonesia, jadi argumen kita untuk menolak masuknya pakaian bekas itu, sepatu bekas itu sangat kuat. Kita ingin melindungi produk UMKM,” ujarnya.
Penulis :
khaliedmalvino