
Pantau - Pelajar SMA bernama Muhammad Syamil tewas tertabrak mobil Mercedes Benz tipe GLA 200 dengan nomor polisi D 1127 DQ di lampu merah Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Polisi justru mengatakan bahwa korban bersalah, padahal pihak mobil Mercedes belum menunjukkan niat baik untuk menemui keluarga korban.
Syamil ditabrak oleh Mercedes Benz GLA yang dikemudikan oleh IMM, anak dari petinggi Polri. Pelaku dan korban sama-sama masih berusia 18 tahun. Sejak kejadian tersebut, pihak keluarga korban dan pihak kepolisian saling memberikan pernyataan.
"Seandainya kami harus mencari siapa yang salah, yang salah itu pihak pengemudi motor," kata Kepala Satlantas Polres Metro Jakarta Selatan, Bayu Marfiando, Selasa (4/4/2023).
Ibu korban, Nurhayati mengatakan bahwa pihak pengendara belum mendatangi pihak keluarga korban. Diketahui pengemudi Mercedes tersebut merupakan anak dari anggota polisi.
Sebelumnya, Karo Ops Polda NTB, Kombes Pol. Abu Bakar Tertusi, angkat bicara terkait kasus tersebut. Ia membenarkan pengemudi mobil Mercedes Benz tipe GLA 200 dengan nomor polisi D 1127 DQ adalah anaknya.
Abu Bakar pun membeberkan kronologi peristiwa itu. Menurut dia, dari beberapa keterangan saksi mata, motor yang dikendarai korban menerobos lampu merah dan melaju kencang.
“Tapi ya secara bukti secara keterangan saksi yang ada waktu di lapangan. Itu ya mengatakan ada motor menerobos lampu merah. Mobil anak saya dihantam begitu dari depan. Begitu lho,” ujar Abu Bakar.
Menurut dia, sesuai hasil pemeriksaan Satlantas Polres Metro Jakarta Selatan, anaknya alias pengemudi Mercy datang dari arah berlawanan di perempatan tempat kejadian perkara (TKP). Tiba-tiba motor milik Muhammad Syamil Akbar datang dari arah depan menerobos lampu merah.
“Anak saya mau lurus sama-sama mau lurus gitu lho. Si dia (korban) nyenggol samping mobil gitu lho,” tutur Abu Bakar.
Dia mengaku sedikit menyesalkan terkait isu kasus itu diintervensi oleh pejabat tinggi Polda NTB.
“Saya sesalkan itu. Mohon maaf ya. Saya juga selama ini tidak ikut-ikutan. Istri saya di Jakarta yang urus kasus ini. Saya kan selama ini di Mataram saja,” kata Abu Bakar.
Diketahui, polisi masih mendalami kasus pelajar SMA M. Syamil Akbar tewas tertabrak pengemudi Mercy di perempatan lampu merah Ragunan, Pasar Minggu, Jaksel. Polisi segera melakukan gelar perkara kasus tersebut.
“Dalam waktu dekat kami akan melakukan gelar perkara yang melibatkan Propam, Wasidik, Bidkum, Itwasda,” ujar Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Bayu Marfiando, Minggu (2/4/2023).
Bayu belum merinci kapan pastinya gelar perkara bakal dilakukan. Namun Bayu mengatakan nantinya hasil gelar perkara akan menjadi dasar penyidik menindaklanjuti kasus yang ada. Dia menegaskan, penyidik dalam hal ini bekerja secara profesional dan sesuai prosedur yang ada.
“Nanti hasil gelar tersebutlah yang menjadi dasar penyidik terhadap kelanjutan perkara tersebut,” tandasnya
Syamil ditabrak oleh Mercedes Benz GLA yang dikemudikan oleh IMM, anak dari petinggi Polri. Pelaku dan korban sama-sama masih berusia 18 tahun. Sejak kejadian tersebut, pihak keluarga korban dan pihak kepolisian saling memberikan pernyataan.
"Seandainya kami harus mencari siapa yang salah, yang salah itu pihak pengemudi motor," kata Kepala Satlantas Polres Metro Jakarta Selatan, Bayu Marfiando, Selasa (4/4/2023).
Ibu korban, Nurhayati mengatakan bahwa pihak pengendara belum mendatangi pihak keluarga korban. Diketahui pengemudi Mercedes tersebut merupakan anak dari anggota polisi.
Sebelumnya, Karo Ops Polda NTB, Kombes Pol. Abu Bakar Tertusi, angkat bicara terkait kasus tersebut. Ia membenarkan pengemudi mobil Mercedes Benz tipe GLA 200 dengan nomor polisi D 1127 DQ adalah anaknya.
Abu Bakar pun membeberkan kronologi peristiwa itu. Menurut dia, dari beberapa keterangan saksi mata, motor yang dikendarai korban menerobos lampu merah dan melaju kencang.
“Tapi ya secara bukti secara keterangan saksi yang ada waktu di lapangan. Itu ya mengatakan ada motor menerobos lampu merah. Mobil anak saya dihantam begitu dari depan. Begitu lho,” ujar Abu Bakar.
Menurut dia, sesuai hasil pemeriksaan Satlantas Polres Metro Jakarta Selatan, anaknya alias pengemudi Mercy datang dari arah berlawanan di perempatan tempat kejadian perkara (TKP). Tiba-tiba motor milik Muhammad Syamil Akbar datang dari arah depan menerobos lampu merah.
“Anak saya mau lurus sama-sama mau lurus gitu lho. Si dia (korban) nyenggol samping mobil gitu lho,” tutur Abu Bakar.
Dia mengaku sedikit menyesalkan terkait isu kasus itu diintervensi oleh pejabat tinggi Polda NTB.
“Saya sesalkan itu. Mohon maaf ya. Saya juga selama ini tidak ikut-ikutan. Istri saya di Jakarta yang urus kasus ini. Saya kan selama ini di Mataram saja,” kata Abu Bakar.
Diketahui, polisi masih mendalami kasus pelajar SMA M. Syamil Akbar tewas tertabrak pengemudi Mercy di perempatan lampu merah Ragunan, Pasar Minggu, Jaksel. Polisi segera melakukan gelar perkara kasus tersebut.
“Dalam waktu dekat kami akan melakukan gelar perkara yang melibatkan Propam, Wasidik, Bidkum, Itwasda,” ujar Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Bayu Marfiando, Minggu (2/4/2023).
Bayu belum merinci kapan pastinya gelar perkara bakal dilakukan. Namun Bayu mengatakan nantinya hasil gelar perkara akan menjadi dasar penyidik menindaklanjuti kasus yang ada. Dia menegaskan, penyidik dalam hal ini bekerja secara profesional dan sesuai prosedur yang ada.
“Nanti hasil gelar tersebutlah yang menjadi dasar penyidik terhadap kelanjutan perkara tersebut,” tandasnya
- Penulis :
- renalyaarifin